Chapter 18

59 13 0
                                    

"Tuan Min, ayah anda kembali mengalami sesak. Kami sedang melakukan penanganan darurat."

"Bagaimana bisa, bukankah tadi sudah sehat dan kami akan segera pulang."

"Tenanglah Tuan. Kami sedang melakukan yang terbaik."

AeRi yang sedari tadi menangis semakin menangis lagi karena mendengar apa yang perawat itu katakan. Ia duduk bersandar pada dinding rumah sakit dan menelungkupkan wajahnya diantara kedua kakinya yang ia tekuk. Min Yoongi pun berada di sampingnya mengusap wajah kasar.

.........

"Ayah anda sudah membaik, tetapi masih sedikit sesak Tuan Min. Di mohon untuk tidak terlalu banyak mengajaknya berbicara." ucap perawat tang baru saja keluar dari ruangan ayah Yoongi. Yoongi dan AeRi yang mendengar itu langsung segera masuk ke ruang dimana ayah Yoongi terbaring.

"Appaa.."

"Aboejii..."

Ucap keduanya yang berada di samping kanan dan kiri ayah Yoongi sambil memegang kedua tangan ayah Yoongi sekarang.

"AeRi kau kenapa Nak?"

"Tidak apa Aboeji, aku hanya terkejut dan sedih Aboeji kembali seperti ini."

"Aku tidak apa AeRi."

"Bagaimana tidak apa, Appa tadi sudah sehat lalu begini lagi. Semua orang pasti khawatir dengan keadaan Appa."

"Aku lebih khawatir padamu jika Appa tidak ada siapa yang akan mengurusmu."

"Appa bicara apa."

"Aku bahkan belum melihat cucuku darimu."

"Appa.."

AeRi yang mendengarkan permintaan ayah Yoongi seperti teriris hatinya. Lalu ia melihat Yoongi yang juga mengeluarkan air matanya sekarang. AeRi tidak sanggup jika harus melihat ayah Yoongi yang baru saja ia anggap sebagai ayahnya meninggalkannya dan keinginan ayah Yoongi sama seperti keinginannya selama ini, hanya ingin memiliki cucu dan melihat Yoongi memiliki keluarga kecil yang harmonis. AeRi membayangkan jika hal itu tidak sampai terjadi lalu maut menjemputnya terlebih dahulu.

"Aboeji.."

"Iya AeRi..?"

"Masih bolehkah aku menjadi menantu Aboeji?"

Min Yoongi yang mendengar itu langsung menatap ke arah AeRi. Tidak menyangka wanita ini suka mengejutkan orang disekitarnya dengan kalimat yang terlontar dari mulutnya.

"Apa yang kau bicarakan AeRi? bagaimana bisa kau ingin menikah dengan putraku yang sudah menyakitimu?"

"Akuu.." AeRi menelan ludahnya dengan susah payah sambil menatap Yoongi.

"Aku sebenarnya tidak bisa membenci Tuan Min karena aku menyukainya." Yoongi tau AeRi berbohong lagi demi kebaikan dan kebahagiaan orang lain.

"Yoongi, apa benar begitu? apa kau juga..."

Yoongi terdiam sejenak menatap AeRi dan ayahnya bergantian.

"Iya Appa, aku mencintai AeRi." tetapi sepertinya Yoongi tidak berbohong saat ini.

...........

Sejak percakapan itu keadaan ayah Yoongi berangsur membaik hari ke harinya dan sekarang mereka sedang dalam perjalanan pulang tidak perlu waktu lama merka sampai di kediaman Tuan besar Min.

"Menginaplah AeRi, kita perlu banyak bicara untuk membicarakan pertunangan juga pernikahan kalian."

"Apakah harus bertunangan Aboeji?" tanya AeRi polos.

"Kalau kau ingin langsung menikah aku justru lebih senang karena tidak perlu waktu lama menunggu."

"Aku terserah bagaimana Tuan Min saja."

"Apa kau masih memanggilnya begitu AeRi?"

"Maaf aku terbawa kebiasaan di kantor." sindir AeRi yang mengingat bahwa ia dibohongi selmaa ini.

"Maaf aku ikut membohingimu AeRi itu atas permintaan Yoongi."

"Tidak apa Aboeji, aku juga sudah mengundurkan diri dari sana."

"Baguslah kalau begitu."

"Apa nya yang bagus Appa?" sela Yoongi.

"Ya AeRi jadi punya banyak waktu untuk mengurus pernikahan kalian."

AeRi dan Yoongi pun terdiam.

"Aboeji aku tidak bisa menginap karena harus mengurus sesuatu di kediamanku."

"Iya tidak apa AeRi, tapi besok kau kembali ke sini. Antarkan AeRi Yoon."

"Iya Appa."

.........

"Kau ingin menikahiku karena apa AeRi? Aku yakin bukan karena keinginan Appa."

"Lalu menurutmu karena apa Tuan Min?"

"Kau ingin membalas perlakuan mantan kekasihmu itu bukan?"

"Tidak. Apa kau keberatan? Bukankah kemarin  kau katakan bersedia menikah denganku kapanpun?"

"AeRi, aku peringatkan padamu jika sudah memasuki kehidupanku kau tidak akan bisa keluar selamanya."

"Ya.Bukan masalah."











Tbc....

LAW and LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang