"AeRi, kau mendapat bonus mobil dari kantor. Ini kunci dan surat-suratnya. Nanti malam mobilnya akan langsung diantar ke tempatmu.""Apa ini tidak berlebihan Tuan Park?"
"Tidak, itu sudah biasa. Kau terima dan nikmati saja."
"Baiklah kalau begitu, terimakasih."
..........
"AeRi! aku merindukanmu." ucap Jungkook sambil memeluk erat tubuh AeRi sesaat setelah AeRi membuka pintu apartemennya.
"Aku juga merindukanmu Kook."
"Aku mencintaimu AeRi."
"Aku juga. Ada apa Kook? kau tidak seperti biasanya."
"Tidak apa, aku hanya benar-benar merindukanmu saat ini. Berjanjilah untuk tidak pergi dariku AeRi."
"Tidak akan."
......
AeRi POV :
Keesokan hari setelah aku pulang dari kediaman Aboeji, pagi-pagi sekali Jungkook datang ke kediamanku. Ia langsung memelukku erat, mengucapkan kata rindu dan mengatakan bahwa ia mencintaiku. Aku senang dan merasa tidak biasa. Karena aku sadar selama ini hanya aku yang mengucapkan kata itu, aku merasa ia belum benar-benar mencintaiku. Tapi pagi ini sungguh berbeda dan kami menghabiskan waktu di kediamanku untuk memasak, menonton film juga bermain permainan yang amat seru. Aku sangat bahagia saat ini, dan rasanya aku memang tidak akan pernah meninggalkannya. Aku mencintainya.
Jungkook POV :
Aku merasa seperti penjahat akhir-akhir ini. Bahkan semalam saat aku melakukan hal itu dengan Nara pikiran dan hatiku tertuju pada AeRi. Aku mencintai Nara tetapi aku rasa aku juga sudah mulai mencintai AeRi. Aku bukan orang yang brengsek sebelumnya bahkan aku tidak pernah melakukan hal itu dengan wanita lain selain Nara. Nara adalah yang pertama dan satu-satunya untuk hal itu, begitupun sebaliknya. Kami saling mencintai dan setia sampai kehadiran AeRi membuatku seolah menjadi pria brengsek dan tidak tau diuntung. Bahkan sekarang aku meminta AeRi untuk tidak pernah meninggalkan ku. Aku sadari rasa peduliku berubah menjadi cinta, aku takut si pria brengsek nomer 1 itu merebut AeRi dariku. Aku akui aku telah menjadi pria brengsek nomer 2 sekarang. Aku takut ia berhasil mengambil hati AeRi.
.........
Sudah berjalan 5 bulan kehidupan AeRi yang penuh dengan kebahagiaan sekarang. Ia mendapat banyak fasilitas dari perusahaannya karena kinerjanya yang katanya mendongkrak keuntungan untuk perusahaan. AeRi sendiri tidak merasakan kinerja seperti apa yang ia lakukan sampai mendapat bonus sebanyak itu. Ia juga memiliki kekasih yang sangat mencintainya, Jungkook tidak pernah hilang kabar seperti awal mereka berhubungan, ia selalu meluangkan waktu di akhir minggu untuknya. Ia juga terkadang masih makan malam di kediaman Yoongi karena permintaan ayah Yoongi yang sudah menganggapnya anak sendiri. Kehidupan AeRi sekarang terasa sempurna.
"AeRi bisakah kau ikut aku ke rumah sakit? Appa terkena serangan jantung dan ingin menemuimu. Aku takut terjadi sesuatu." Min Yoongi tiba-tiba datang ke tempat AeRi untuk menjemputnya.
"Kenapa bisa seperti itu Tuan Min?"
"Akan kujelaskan di rumah sakit."
"Tuan Park?" AeRi bingung mengapa ada atasannya di sini.
"AeRi." balas Jimin.
"AeRi tolong dengarkan baik-baik dan jangan pergi setelah ini. Kau memang bekerja di salah satu perusahaanku selama ini. Dan tadi Appa tidak sengaja mendengarku dan Jimin sedang adu mulut dan berujung membahas tentang kasusmu waktu itu. Saat itu Appa ternyata sedang berada di depan pintu ruanganku. Tiba-tiba sekretaris ku berteriak dan meminta tolong karena Appa jatuh pingsan. Aku mohon AeRi jika kau kecewa dengan hal itu kau bisa lakukan apapun padaku nanti, tapi bisakah kau menemui Appa sebentar saja? Aku mohon ia ingin sekali bertemu denganmu." lirih Yoongi dalam penjelasannya.
AeRi tidak menanggapi penjelasan Yoongi dan langsung menemui ayah Yoongi di ruang ICU.
"Aboeji.."
"AeRi...maafkan aku."
"Aboeji untuk apa meminta maaf. Tidak perlu, sungguh. Jangan dipikirkan."
"Aku tidak bisa mendidik anakku dengan baik hingga ia bisa melakukan hal itu padamu. Aku tidak pernah mengajarkan hal itu padanya. Kau boleh menghukum ku atas apa yang ia lakukan padamu AeRi, bahkan dengan tidak tahu malunya aku memintamu menjadi menantuku dan menikah dengan anakku yang brengsek itu. Maafkan aku, Nak. Kau bahkan berpura-pura tidak mengenalinya saat itu demi aku, aku tau sekarang ternyata reaksimu karena kau terkejut. Katakan apa yang harus aku lakukan untuk menebus dosaku?"
"Aboeji...sungguh aku sudah melupakannya dan memaafkan perlakuan Tuan Min jauh sebelum kejadian itu. Aku menganggap itu sebagai pengalaman dalam hidupku. Aboeji tidak perlu sampai seperti ini. Aku yang merasa sedih jika Aboeji seperti ini. Aboeji bahkan sudah kuanggap sebagai ayahku."
"Bagaimana kau bisa memiliki hati seperti ini Nak?" tanya ayahnya Yoongi sambil membelai rambut AeRi.
"Aboeji, aku dibesarkan dengan penuh kasih sayang walaupun bukan dengan orang tua kandungku. Aku begitu sulit untuk membenci orang lain. Maka dari itu saat aku bertemu Aboeji yang memiliki hati lembut dan baik aku agak terkejut kalau putra Aboeji adalah Tuan Min. Maaf, tanpa bermaksud menjelekan putramu tapi itu yang aku pikirkan saat itu. Dan sungguh aku tidak menaruh dendam sedikitpun. Jika memang Aboeji ingin menebus kesalahannya cukup dengan kembali sehat dan segera keluar dari rumah sakit ini. Aku mohon." lirih AeRi.
Yoongi dan Jimin hanya menunduk mendengarkan kedua orang berhati lembut ini berdialog.
"Berarti kau jahat Hyung sampai tidak cocok menjadi anak Appa mu." bisik Jimin dan dibalas dengan sikutan oleh Yoongi.
Tbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
LAW and LOVE
FanfictionFF MIN YOONGI/JEON JUNGKOOK || Padahal wajahnya cukup cantik. Kenapa begitu?" "Katanya ia sangat pemilih untuk pekerjaanya." "Pokoknya aku menginginkannya untuk malam ini."