Chapter 21

66 15 0
                                    


"Aku sudah siapkan air hangat untukmu."

"Terima kasih AeRi."

"Dan sudah kusiapkan baju kerjamu di dekat ranjang."

"Mm terimakasih."

"Jangan tidur di sofa lagi mulai hari ini. Tidurlah bersamaku."

.........

"Appa dimana?"

"Pagi sekali sudah pergi katanya akan berkunjung ke perusahaan di China selama 2 bulan. Dan ia memberikan ini."

"Kau ingin pergi AeRi?"

"Aku terserah padamu saja."

..........

"Ahjummaaa...tolong ikatkan dasiku."

"Biar aku saja. Tidak perlu meminta Ahjumma lagi mulai sekarang aku yang akan mengurus semua kebutuhanmu. Kau suamiku."

Min Yoongi POV :

Pagi ini aku terbangun dan melihat AeRi sedang merapikan ranjang, ia ternyata sudah menyiapkan air hangat bahkan pakaian untuk ku bekerja. Aku hanya mampu mengucapkan terimakasih, lalu ia mengatakan padaku untuk tidak tidur di sofa kamar lagi dan menyuruhku tidur bersama di ranjang mulai saat ini. Aku pun tidak menjawab dan hanya terdiam, tetapi aku akan menuruti apapun keinginannya saat ini. Seharusnya pengantin baru mendapatkan libur bekerja bukan? tetapi ternyata karena kepergian ayahku yang mendadak maka aku diharuskan untuk berkerja beberapa waktu, dan sebagai gantinya ayah sudah menyiapkan perjalanan bulan madu untukku dan AeRi sebagai hadiah pernikahan kami. Aku pun menanyakan pada AeRi apa ia ingin pergi atau tidak tetapi ia menyerahkan semua keputusannya padaku, mungkin aku akan memutuskannya nanti. Dan lagi-lagi aku dibuat terkejut saat ia mengambil alih untuk merapihkan dasiku dan mengatakan akan mengurus semua kebutuhanku karena aku suaminya. Aku tidak tahu harus senang atau bagaimana. Saat aku melihat wajahnya dari dekat aku merasakan debaran dalam dadaku, wanita di hadapanku ini adalah istriku. Dan sepertinya aku mencintainya.

...........

Sudah sebulan AeRi menjalani kehidupan barunya dengan statusnya sebagai istri Min Yoongi. Ia mengurus Min Yoongi dengan sangat baik, menyiapkan segala sesuatunya dari awal membuka mata sampai menutup hari untuk tidur. Di saat Min Yoongi selesai bekerja dan pulang ke rumah AeRi pun selalu menyambut Min Yoongi selayaknya pasangan suami istri pada umumnya. Sepertinya itu semakin menumbuhkan rasa cinta Min Yoongi pada istrinya, tetapi tidak tahu sebaliknya. Saat ini AeRi sedang melepaskan ikatan dasi Min Yoongi.

"AeRi.."

"Hm?"

"Bolehkan aku katakan sesuatu?"

"Mengapa harus meminta izin seperti itu? aku tidak pernah melarangmu untuk bicara padaku."

"Terima kasih sudah mengurus ku."

"Bukan apa-apa. Itu sudah keawajibanku." jawab AeRi dengan menyunggingkan paksa senyumnya.

"Tetapi entah mengapa aku merasa ada yang mengganjal. Kau selalu ada di setiap aku membuka dan menutup mata. Kehadiranmu selalu aku rasakan tetapi entah mengapa aku merasa jauh darimu."

AeRi tidak menjawab dan terdiam sesaat sampai akhirnya ia menyentuh wajah Yoongi dan mendekatkan wajahnya pada wajah suaminya lalu mencium lembut bibir Yoongi. Yoongi pun membalasnya, ia mencium dan melumat bibir indah AeRi seperti rasa-rasanya inilah yang ia tunggu tunggu. Lalu Min Yoongi menberhentikan kegiatan mereka dan menatap mata AeRi.

"Apa kau sudah mencintaiku AeRi?"

AeRi seketika mengalihkan pandangannya dan menunduk.

"Aku hanya bertanya. Tidak apa kalau kau belum mencintaiku. Jangan dipaksakan untuk melakukan hal yang tidak ingin kau lakukan seperti barusan, aku tau itu tidak nyaman untukmu." ucap Min Yoongi seraya mengelus kepala AeRi dan bergegas untuk membersihkan diri ke kamar mandi.

Setelah selesai membersihkan diri dan dilanjut dengan makan malam, merekapun segera bergegas untuk tidur. Posisi tidur AeRi selalu menghadap ke samping dengan memunggungi Yoongi. Yoongi tengah menatap langit-langit kamarnya saat ini.

"AeRi, mulai besok kau tidak perlu menjalankan kewajibanmu lagi seperti biasanya. Jangan melakukan itu sampai kau sudah bisa mencintaiku, agar aku dapat mengetahui kapan kau mulai membuka hatimu untukku. Dan untuk menyibukkan dirimu aku sudah membuka kedai makanan, toko roti dan toko bunga bersampingan di dekat apartemen lama mu agar kau tidak bosan di rumah. Segala sesuatunya dan karyawan untuk membantumu sudah ku siapkan, kau hanya tinggal ke sana kapanpun kau ingin. Aku juga sedang membangun panti asuhan sebagai hadiah pernikahan dariku untukmu lokasinya dekat dengan panti asuhan mu dulu, kau bisa mengunjunginya kapanpun kau mau. Selamat tidur."

AeRi tidak menjawab tetapi ia mendengarkannya, ia meneteskan air matanya sekarang berusaha menahan suara agar tidak di dengar oleh Yoongi. Tidak terasa sudah setengah jam AeRi menangis dalam diam, ia memutar tubuhnya pelan dan menghadap Min Yoongi. Melihat sosok yang menjadi suami nya saat ini.

"Maafkan aku."





Tbc....

LAW and LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang