Dan, destinasi terakhir mereka adalah Yeongdam rock.
"Ngapain kita kesini?" Tanya Mark. Minkyung auto melotot ke arah Mark. Bukannya tadi Mark yang ajak kesini? Bahkan dia gak tau sama sekali perihal destinasi mana aja yang bakalan dikunjungin dalam jalan-jalan ini.
"Yeu, bambang. Mana ada gue tau alasan kenapa kita kesini... lo yang list tempatnya kan kak, berarti lo yang tau kita mau ngapain disini...." gerutu Minkyung yang sekarang memandang garis langit. Bagus sih tempatnya. Tapi percuma kalo Mark gak tau mereka mau ngapain disini.
"Gak tau sih, gue mikirnya bagus aja gitu kalo kesini...." jawab Mark singkat.
Dan dengan tatapan datar, Minkyung natap laki-laki yang tingginya beda sekitar 20 cm dengannya. Dan memalingkan wajahnya ke arah lain sambil mendengus.
Sekarang keduanya saling diam natap kearah laut lepas. Minkyung dengan tenang natap ke depan. Mark malah betah liat penampakan Minkyung dari samping sambil senyum. Gatau lagi dia harus bilang apa. Di fikirannya, Minkyung ini sempurna banget. Dia gak berhenti bersyukur sama tuhan karena udah menciptakan manusia bernama Do Minkyung dengan wujud sempurna bak bidadari di dunia ini. Minkyung yang mulai ngerasa diliatin akhirnya noleh dan senyum ke arah Mark. Mark yang ngerasain canggung+baper setelah disenyumin balik sama cewek yang dia suka ini langsung nutup mukanya.
"Kenapa sih kak?" Tanya Minkyung sambil ketawa kecil.
"Lo terlalu cantik gue liat, Kyungie... jangan liat dan senyum ke gue dulu, sana liat depan. Wajah diliat dari samping bagus loh. Wajah lo sekarang indah banget. Pemandangannya kalah sama wajah lo...."
Mau meninggal aja deh rasanya, kira-kira gitu kata hati Minkyung. Mark muji dia berlebihan. Minkyung ngerasain panas di pipi dan hati berbunga-bunga. Gimana enggak meleleh dipuji kek tadi?. Minkyung pindah ke sebelah kanan Mark. Berdiri sejajar kayak tadi.
"Kak giliran dong, kakak natap depan. Aku juga mau natap kakak dari samping.... kakak ganteng banget hari ini, gatau kenapa..."
Bakalan tau kan reaksi Mark saat itu?. Wajahnya merah dan panas. Minkyung yang bilang dirinya sebagai 'aku' itu lembut menurut Mark, gatau mungkin feel-nya beda sama kalo bilang gue, sekalem apapun minkyung bilangnya. Mark langsung nurutin apa yang dibilang sama Minkyung.
"With my pleasure, princess...."
Mark natap ke depan. Sedangkan Minkyung fokus sama wajah samping Mark. Gada salahnya sih kata Mark, wajah yang diliat dari samping itu bagus. Minkyung malah meneliti wajah Mark. Hidungnya, matanya, lalu garis rahangnya yang tegas, dan..... Ah, entah kenapa indahnya ciptaan tuhan satu ini.
"Kamu terlalu ganteng ternyata kak..."
Mark gak nyangka kalau Minkyung bakalan ngomong gitu. Dia langsung mendekat ke Minkyung dan natap Minkyung dengan bola mata yang tengahnya hitam legam itu. Mata Minkyung langsung membulat sempurna, kaget kenapa Mark malah ngedeketin dia.
"Tetep sama aku ya, kita mulai sekarang dan kita akan menikah nanti... janji kan bakal nunggu waktu itu tiba?"
Minkyung bingung, tapi kepalanya mengangguk tanpa diperintah. Ya mungkin hatinya gak bisa nolak. Bahkan rasanya sekarang hati, fikiran dan anggota tubuhnya sinkron dan gak bisa dikontrol oleh gengsi. Minkyung langsung senyum dan meluk Mark.
"Iya kak, aku bakalan sama kakak kok.... kamu juga harus janji sama aku kak, kamu harus berubah jadi pribadi yang lebih baik lagi... janji?" Kata Minkyung melepas pelukannya dan mengacungkan kelingkingnya di depan wajah mereka berdua.
Saat itu juga Mark mengaitkan tangannya ke Minkyung, yang artinya mereka berdua sama-sama janji dengan kedua permintaan itu. Tangan kiri Mark naik dan mengusap pelan ubun-ubun Minkyung. Minkyung dan Mark saling tatap sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Badboy💕 [ON-HOLD]✔
Fanfic[On-Hold] [Go to my profile to get my new story] Dikejar kakel BadBoy? Gimana? Mana kakak Overprotective dan tau bangsadhnya si BadBoy ini ... Gimana hayoo?