"Pantai Indah Kapuk"

35 3 0
                                    


Roll Royce itu melaju anggun menembus kemacetan utara Jakarta. Chandra sedang menuju apartemen Cindy yang menjanjikan surprise untuknya. Chandra tidak sabar untuk bertemu. 

'She's a gift from God' batinnya bersyukur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'She's a gift from God' batinnya bersyukur. Teringat cantiknya sang istri.

Chandra sudah tidak sabar bertemu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chandra sudah tidak sabar bertemu. Pertemuan dengan istri ketiganya ini memang tidak selalu bisa dilakukannya. Sehari-hari ia tinggal bersama Linda, istri pertamanya. Tetap saja cinta Chandra hanya untuk Linda. Wanita yang menemani sejak ia masih mengais sampah saat pertama kali sampai Jakarta.

Sebetulnya Chandra bisa menghabiskan malam bersama Cindy di Bandung. Sayang pengacaranya mewanti-wanti agar ia tidak pergi dari Jakarta. Alasannya karena keselamatan. Menurut Chandra hal itu sangat berlebihan. Namun pengacaranya memaksa. 

Its life and death situation. Katanya. 

Akhirnya Chandra pun menurut. Tapi tidak dalam Jakarta khan?

Apalagi saat Cindy bersikeras untuk bertemu di apartemennya. Telpon pengacaranya pun diacuhkan. 

"Not now" batin Chandra kesal seperti diteror. Ia pun kembali mengacuhkan telepon Alex yang terus menerus berdering.

Tidak sampai setengah jam Chandra sudah sampai di kawasan Pantai Indah Kapuk. Apartemen itu berdiri megah dihadapannya. 

Dengan langkah masih tegap ia turun dari mobilnya dan bergerak menuju lift di lobby

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan langkah masih tegap ia turun dari mobilnya dan bergerak menuju lift di lobby. Ia memencet angka 28. 

Sebuah Penthouse.

Tak lama lift itu terbuka perlahan.

Betapa kagetnya Chandra ketika dirinya disambut dua gadis Eropa yang tak mengenakan sehelai benang pun. Gairahnya sontak membuncah. Ia hanya diam ketika seluruh bajunya dilucuti oleh kedua wanita itu. Matanya mencari Cindy. 

Tiba-tiba pintu kamar itu terbuka perlahan. Cindy keluar sambil mengenakan lingerie putih. Ia berjalan pelan diiringi tiga orang gadis lain yang tidak mengenakan apa pun.

"Hai..." desah Cindy mendekati Chandra.

Kemudian Cindy duduk diatas pangkuan Chandra sambil tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kemudian Cindy duduk diatas pangkuan Chandra sambil tersenyum. Pria tua itu menelan ludah. Tubuh tambunnya terasa dingin. Ia menikmati setiap detik yang berlalu di sore yang indah ini. Lalu ia memejamkan mata saat Cindy mendekati wajahnya. Bibirnya terasa hangat oleh kecupan Cindy yang perlahan memindahkan sebutir pil dari mulutnya. 

Chandra menelan pil itu dengan segera. Matanya terbuka lalu menatap nanar kearah Cindy sambil tersenyum. 

Tapi sekonyong-konyong jantungnya bergetar cepat. Dadanya terasa panas. Kemudian Chandra tidak ingat apa-apa lagi.

Cindy pun tersenyum puas.

Cindy pun tersenyum puas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sang Pengacara "Yakuza"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang