"The Helping Hand"

100 13 0
                                    

Ribuan tentara Amerika dan sekutu akhirnya masuk ke Jepang setelah penandatanganan Surrender Agreement tersebut. Salah satunya adalah Michael Scott. Ia adalah first sergeant di Korps Marinir AS. Tugasnya mengatur para prajurit Gugus Tugas 56 dibawah pimpinan Letjen James Martinez di Okinawa beberapa bulan yang lalu.

Michael baru saja sampai di Yokohama dua hari yang lalu. Ia diwajibkan melapor ke atasannya yang kemudian menugaskannya ke Manila Filipina. Ia diwajibkan untuk mengawasi peralihan kekuasaan dari Jepang ke Amerika sebagai "pemilik" Filipina.

 Ia diwajibkan untuk mengawasi peralihan kekuasaan dari Jepang ke Amerika sebagai "pemilik" Filipina

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Only the dead have seen the end of war"

Pikir Michael pasrah. Ia tahu. Sebagai seorang tentara, sampai kapan pun selama ia masih hidup, ia akan terus berperang. Mengorbankan keluarga. Mengorbankan dirinya sendiri. Semua demi cita-cita sebuah bangsa. Semoga saja semua pengorbanannya ini bisa dihargai anak cucunya nanti.

Michael menghela nafas berat. Ia pun mengalihkan pandangannya ke laut. Terasa dingin. Angin malam pelabuhan Yokohama itu memang berhembus kencang di geladak kapal. Michael mengeratkan bajunya. Ia menyalakan rokok untuk menghangatkan badan. Pikirannya berkelana ke kampung halaman. 

Patricia sedang apa? batinnya. Putrinya itu masih berumur setahun. Ia tinggal diasuh sang kakek setelah ditinggal ibunya yang meninggal akibat melahirkan Patty.

Tapi tiba-tiba matanya tertumbuk pada sesosok wanita yang menggendong anaknya sedang berpegangan ke lambung kapal. Michael mengejapkan mata. Mimpi? pikirnya. Ia memang rindu pada keluarganya. Michael pun mengusap matanya kemudian mencoba memfokuskan pandangannya.

Ternyata benar. Wanita itu terlihat payah dan ketakutan. Lalu dari arah pelabuhan terlihat beberapa pria nampak menceburkan diri ke laut untuk mengejar wanita itu.

Tanpa pikir panjang Michael melemparkan tali tambang yang melingkar tidak jauh dari tempatnya berdiri. Wanita itu lalu mengikatkan tali itu pada tubuhnya. Michael pun mengangkatnya naik ke atas.

Sontak para pria yang mengejarnya nampak meluapkan kemarahannya. Mereka pun tetap berusaha membunuh wanita itu dengan mengeluarkan tombak dan panahnya. Michael segera mengancungkan pistolnya sambil terus memegangi tali tambang itu.

"Thank you" lirih wanita itu ketika sudah berhasil sampai ke geladak kapal.

Michael hanya mengangguk. Ia menebar pandangannya ke kanan dan ke kiri. Ia harus menyelamatkan wanita ini. Bayinya juga tidak berhenti menangis. Lalu ia ingat sebuah gudang kecil disamping kamar mandi kapal yang tidak terpakai.

"Come" tukas Michael menarik tubuh kecil wanita itu.

Footnote:

Kehadiran militer Amerika di Filipina memang sudah lebih dari seabad. Pada 10 Desember 1898, Spanyol menyerahkan Filipina sebagai jajahannya kepada Amerika. Namun kemudian Jepang sempat menguasai Filipina dalam periode Perang9 Dunia Kedua. Dan setelah Jepang kalah perang maka Filipina kembali diambil alih oleh Amerika. Bagi Amerika, letak Filipina memang sangat vital. Mereka adalah tembok terdepan di sebelah utara Asia dari pengaruh komunisme China dan Russia.

Sang Pengacara "Yakuza"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang