"The Lunch Time"

52 6 0
                                    

Blackberry Dian berdenting. Ternyata bbm dari Nindya. Nampak sebuah emoji yang membuat Dian terpingkal disiang yang terik itu.

(◕‿◕)

"Sialan" pingkal Dian. Ia pun membalas bbm Nindya itu sambil sibuk menahan tawa.

┌П┐(►˛◄)┌П┐

Nindya sudah berkali-kali mengingatkan Dian untuk tidak kelewat batas menggoda Alex. Apalagi sampai bermain gila dengan pria yang umurnya jauh lebih tua. 

Ga mungkin lah. Sanggah Dian, yang seperti biasa, selalu keras kepala untuk menuruti setiap masukan. Ya gapapa dong. Kalo salah khan bisa jadi pelajaran. Begitu selalu pembelaannya.

TING!

Bunyi reply Nindya kembali terdengar. Dian kembali tertawa melihat gambar emoji itu.

Ҩ( > ̯ < )Ҩ

Dian masih tertawa. Ia tahu Nindya sebal karena melewati kesempatan ketemu Alex. Terutama kesempatan mengisengi pengacara super kikuk itu.

Benaknya mengembara. Ia tahu Nindya kesengsem berat dengan Alex. Tapi mereka berdua sama-sama tahu bahwa semua ini hanya main-main belaka. Tidak ada yang serius karena selama ini tidak ada satu pun pria yang bisa diajak bercanda. 

Ujung-ujungnya nyatain. Basi banget khan. Batin Dian.

Memang. Dengan statusnya sekarang, membuat Dian kesulitan mencari teman pria. Semua ujungnya ingin menjadi pacar. Tentu ini menyebalkan bagi Dian yang lagi senang sendiri. Lagipula, sangat melelahkan untuk menghabiskan waktu dengan pria yang sibuk hura-hura dan memusingkan image semata.

Dian memasukkan ponselnya ke saku. Ia menghela nafas. Tak sabar menunggu seseorang.

******************************

Persidangan siang ini berjalan normal. Para kuasa hukum datang untuk penyerahan Jawaban atas Gugatan dari pihak Tergugat. Sebetulnya ini tugas junior lawyer. Namun kantor Alex memang minimalis. Para pengacara yang memiliki izin bersidang hanya tiga orang dan hari ini hanya tersisa Alex. 

Tapi hal ini membawa hikmah. Alex jadi memperhatikan anomali permintaan Hannah agar Salomo melakukan transfer uang gono-gini ke berbagai rekening perusahaan tidak jelas. Ada yang ke British Virgin Island. Ada yang ke Cayman Island

Aneh.

Hal ini tentu mencurigakan. Mereka adalah negara yang dikenal sebagai Tax Haven. Negara yang menerapkan tarif pajak rendah atau bahkan bebas pajak. Mereka tidak transparan dan pelit informasi terhadap status uang yang masuk.

Hal-hal yang biasa terjadi dalam setiap perkara pencucian uang alias money laundering.

Berbagai macam pertanyaan berputar di kepala Alex bahkan sampai keluar dari Pengadilan. Namun suasana diluar Pengadilan membuat semua pikiran itu buyar. Saat itu sedang diramaikan demonstrasi. Belum lagi dengan pintu Pengadilan yang penuh wartawan sehingga sulit untuk keluar. 

Setelah beberapa kali tergencet akhirnya Alex berhasil keluar lobby pengadilan. Ia menarik nafas lega. Mengelap peluh yang mengucur pelan dari keningnya. Ia berjalan menuju parkiran mobilnya yang tidak jauh dari Pengadilan.

Tiba-tiba...

"Dian?" panggilnya tak yakin sambil memicingkan matanya.

Di depannya terlihat sesosok gadis berdiri depan mini market. Persis di tempat mobil Alex parkir. Alex pun menghampirinya.

Sang Pengacara &quot;Yakuza&quot;Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang