"Dance With My Father"

47 7 0
                                    

"If I could get another chance. Another walk. Another dance with him. I'd play a song that would never ever end. How I'd love love love to dance with my father again..."

Tempat sembahyang itu diselimuti kertas putih. Sebuah meja kecil dihias dengan bunga dan dupa. Ada sebuah lilin yang menyala dengan sinar temaram di sekeliling almarhum Takeshi Sanada alias Michael Perdana. 

Rumah di jalan Imam Bonjol itu terlihat penuh pelayat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rumah di jalan Imam Bonjol itu terlihat penuh pelayat. Namun suasana sangat hening. Sang nenek nampak duduk didepan sambil tertunduk. Para kerabat dan tamu bergiliran membasuh bibir almarhum dengan air.

Kemudian seorang pria terlihat berdiri sambil memegang sepucuk surat. Ia mengambil nafas perlahan. Lalu membacakan surat itu.

Ayah...

Dana tidak tahu bagaimana melalui hari ini. Dana tidak tahu bagaimana menghadapi esok. Saat tahu ayah tidak pernah lagi menemani Dana jogging. Berputar dari Unpad ke SMA I sampai Aquarius. Kadang sampai Cihampelas dan Cipaganti. Minum es jeruk diperempatan Dago. Turun ke Dipati Ukur makan nasi padang.

Dana kangen ayah. Kenapa ayah pergi sekarang. Masih banyak gunung yang belum kita daki. Masih banyak sungai yang belum kita jelajahi.

Dana belum nikah yah.

Dana ingin ayah gendong anak Dana. Cucu ayah.

Maafkan Dana...

Ayah....

Ayah kenapa pergi sekarang?

Ayah...

Dana kangen ayah...

Suara isakan para pelayat nampak terdengar sahut menyahut. Keharuan sangat terasa. Sang nenek langsung bangkit dari duduknya. Memeluk Dana erat sambil membelai rambutnya.

Perlahan sang nenek menuntun Dana ketengah ruangan. Ia berdiri cukup lama disitu. Menatap seluruh tamu yang hadir di rumahnya. Sang nenek menunggu agar semua perhatian orang terpusat ke tengah ruang.

Setelah semua mata menuju kearahnya, Nakano Megumi sang Oyabun, kemudian mengeluarkan sebilah katana dari balik kimono merahnya. Sebuah maha karya seorang Hattori Hanzo yang diberikan sebagai hadiah kepada Dana.

 Sebuah maha karya seorang Hattori Hanzo yang diberikan sebagai hadiah kepada Dana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kemudian Megumi mengangkat katana itu tinggi ke atas. Diikuti para pelayat yang serta merta mengangkat gelas sake ke atas kepalanya. Lalu katana itu ditebaskan ke bawah. Semua pelayat serentak meminum sake dari gelasnya masing-masing. Setelah itu gelas diangkat kembali ke atas kepala mereka sambil memandang lurus penuh hormat ke arah pimpinan mereka.

Dana resmi dinobatkan sebagai oyabun baru.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sang Pengacara "Yakuza"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang