"Salomo"

38 6 0
                                    

Alex membuka matanya perlahan. Ia merasakan sakit yang tak terkira pada punggung dan lehernya. Sedikit demi sedikit ia mengumpulkan kekuatannya. Ia beringsut mencoba menegakkan dirinya. Tapi pergelangan kakinya terikat tali tambang yang terikat pada sebuah tiang. Ia pun disumpal sementara tangannya terikat kebelakang. Bajunya sudah dilucuti.

Alex meringis kesakitan namun kemudian menebarkan pandangan kesekelilingnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alex meringis kesakitan namun kemudian menebarkan pandangan kesekelilingnya. Ia berada di sebuah ruangan gelap dan pengap. 

Gudang? 

Alex tidak tahu sudah berapa lama ia tidak sadar diri. Kepalanya sakit sekali. Pusing dan berputar-putar. Namun sekuat tenaga ia melawan sakit itu. Dia harus lepas atau mati.

Alex memutar otaknya. Ia meraba pergelangan tangannya. Perlahan ia membuka ikatan arloji itu. Meninggalkan celah sekitar satu senti agar kedua pergelangannya yang terikat dapat dikendurkan ikatannya. Dengan sabar Alex terus menerus menggerakkan kedua pergelangannya agar ikatannya kendur lalu lepas.

"Apa yang terjadi?"

"Kemana mereka?"

"Dimana aku sekarang?"

Pergelangannya terasa panas dan perih. Namun tali itu belum terlepas. Darah menetes jatuh ke lantai. Tapi ia tidak perduli. Sambil terus menggerakkan pergelangannya ia berusaha keras mengingat semua yang terjadi. Mencoba merangkai kronologis yang membuatnya tersandera di sebuah gudang.

Ingatannya berputar. Cindy, Santoso dan Kosuke. Mereka semua akan menjadi pemain tunggal Disneyland Bandung melalui puluhan perusahaan fiktifnya. Semua ini bisa terwujud ketika Chandra mati. Dan sekarang mereka berusaha mewujudkannya dengan menciptakan alibi bahwa Yakuza yang melakukannya.

Alex meringgis. Ia merasakan ikatan itu mulai terlepas. Ia terus mencoba. Walau pergelangannya sakit sekali.

"Mereka harus dihentikan..." geram Alex.

Tak lama ia mendesah lega. Ikatan itu lepas. Sambil mengerang pelan ia beringsut mencari tempat persembunyian. Pergelangannya memar dan berdarah. 

Alex memutar pandangannya ke sekeliling ruang. Ia memutar otak. Mencari ide. Mencari sesuatu. Apapun. Apa saja.

Kemudian matanya tertumbuk pada pecahan-pecahan kaca yang berserakan dilantai. Lalu ia mengambil tali tambang yang terlepas itu. Ia merancang idenya. 

KRAKKKKK!!!!

Alex melempar kayu ke depan pintu. Setelah itu ia bersembunyi. Jantungnya berdetak sangat kencang. Ia menunggu.

Beberapa detik kemudian terdengar suara langkah kaki mendekati ruangan Alex. Sangat mencekam karena suara langkah itu diiringi suara parang yang diseret ke lantai. Seperti sedang diasah agar gampang membelah tubuh mangsanya.

 Seperti sedang diasah agar gampang membelah tubuh mangsanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sang Pengacara "Yakuza"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang