"The Boss Baby"

71 7 3
                                    

"Yes we can affirm you that his action was a major default" tegas Alex ditelepon.

"So how is the process of termination should be done?" tanya Mrs.Diana lagi.

"Apply to the Regional Committee of Labor Dispute Settlement" sambung Alex tegas. Tiba-tiba matanya melirik Sisca yang nampak mengibaskan rambutnya.

 Tiba-tiba matanya melirik Sisca yang nampak mengibaskan rambutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Glek!

Alex menelan ludah. Ia segera mengalihkan pandangannya dengan kikuk. Betul-betul godaan untuk yang single seperti Alex.

"But during the process of termination, you should still pay 75% of his salary" lanjut Alex sambil pura-pura melihat pemandangan jalan Sudirman. Ia harus menghindari distraksi kekecean sang sekretarisnya itu.

Ia berusaha mengembalikan fokus. I'm a god damn professional for fuck sake! batinnya menguatkan diri.

Namun manusia hanya bisa berusaha...

"What the hell" rutuk Alex membatin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"What the hell" rutuk Alex membatin. Maksud hati ingin mengalihkan pandangan ternyata bayangan Sisca justru terlihat di kaca sedang membaca dokumen.

'Control yourself!" batinnya panik. Kliennya mulai bertanya hal-hal yang spesifik. 

Alex menutup mata. Berusaha tetap fokus dan mendengar berbagai pertanyaan kliennya yang mengalir bagai air bah. Alex mengatur nafas. Sambil menutup mata perlahan ia menjawab pertanyaan Mrs. Diana secara runtut.

Lalu hening cukup lama.

Alex pun membuka matanya. "Ah well, that is sweet Mr.Prasasti. Thank you so much for today" ujar Mrs. Diana disebelah sana. Alex mendesah lega. Konsultasi pun berakhir.

Alex kemudian mengangkat wajahnya yang sedari tadi tertekuk tujuh lipat. Ia memutar badannya dan menemui tidak ada lagi orang di ruangannya. Sejenak ia merasa kehilangan. 

Aneh. Pikirnya geli sendiri. Tiba-tiba ia ingat sesuatu. Ia menepuk kepalanya.

Rekaman cctv kamar mandi itu belum dihapusnya!

Sang Pengacara "Yakuza"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang