15 Agustus 2020
Menjadi hari paling bahagia bagi seorang Ayah yang merayakan ulang tahunnya dengan keluarga lengkapnya, di hari bahagia ini The Onsu bermaksud untuk merayakannya di Villa milik Ayah Ruben, dan hanya orang terdekat serta keluarga, tak lupa juga sahabat-sahabatnya yang menghadiri perayaan ulang tahun kali ini.
Di umur yang ke - 37 tahun ini, Ayah Ruben hanya menginginkan keluarganya selalu bahagia dan dan selalu bersama.
Ia menatap putranya yang saat ini, sedang bermain di halaman dengan ke dua adiknya, sebelum acara dimulai.
"Yang kenapa?" Tanya Bunda tiba-tiba, sambil membawa makanan.
"Liat deh Bun, mereka happy banget ya."
Bunda langsung mangalihkan tatapannya yang semula ke arah suaminya, berganti menatap ke tiga malaikat kecilnya. Tersenyum.
Kita beralih ke sisi tiga kurcil yang kini memancarkan kebahagiaan. Mereka tidak peduli cuaca panas yang sangat menyengat meskipun kini masih pukul 10.00 WIB.
Dari kejauhan, seseorang datang membawa payung berwarna pink, Betrand menyipitkan matanya, melihat siapa yang menghampiri mereka.
"Aylaa..!!" Teriaknya.
"Iya, kamu kok panas-panas an sih, kan kasihan Cici sama Thanianya." Ocehnya, langsung memayungi kedua princess.
"Kak Ay kok baru ikut main sih..?" Tanya Thalia, menatap Ayla dengan mendongakkan kepalanya dan matanya yang menyipit.
Ayla yang menyadari bahwa Thalia merasa silau menatap ke atas, akhirnya dia pun ikut jongkok bersama mereka.
"Kan bantuin Bunda dulu, nyiapin makan.." Jawabnya, tersenyum.
Thalia hanya menganggukkan kepalanya, imut, Ayla kembali menatap Betrand yang kini sedang mengobrol dengan Thania.
"Aaaa.."
"Apa sayang.."
Bagaimana bisa dirinya melupakan seseorang yang memiliki sifat seperti itu, jarang sekali bukan remaja laki-laki mau menjaga ke dua adiknya dengan senang hati.
"Ke sana yuk! Acaranya mau di mulai." Ucap Ayla.
Mereka pun berjalan meninggalkan tempat itu, Thania yang di gendong Ayla, dan di payungi oleh Betrand yang juga sedang menggandeng Thalia.
Acara di mulai, berawal dari kejutan membawa kue ulang tahun, yang sebenarnya Ayah tidak mengetahui bahwa ada yang membawa kue, ia pikir hanya makan-makan bersama keluarga.
Happy birthday Ayah, Happy birthday to you, happy birthday, happy birthday, Happy birthday Ayaaaahhh...
Dooorr..
Semua bersorak gembira, ikut merasakan bahagia yang Ayah rasakan.
Setelah Ayah meniup lilinnya, Ayahpun memberi peluk cium kepada orang-orang tersayangnya.
"Kue nya di potoongg...!!" Teriak Aunty Wendy.
Membuat semua orang tertawa.
"Kue pertama, di kasih ke.... Bunda." Ucap Ayah, mencium istrinya.
Kedua Ayah memberikan kepada Ibu angkatnya Ibu Dita (kalo nggak salah:D), lalu Ayah berjalan sambil membawa kue menuju Papi dan Mami mertua.
Kemudian, Aunty Wendy, lalu Uncle Jordi, Ayah Ruben langsung memeluk erat tubuh adiknya.
Dan yang terakhir ke tiga malaikat kecilnya.
"Happy Birthday Ayaaahhh..!!" Ucap Betrand dan juga Thalia bersama.
"Love You.." Sahut Ayah langsung memeluk keduanya.
Setelah acara selesai, Betrand, Thalia, Thania, dan juga Ayla kembali bermain.
Saat semua orang mengucapkan selamat dan memberi kado, lain halnya dengan Betrand yang ternyata ia sedang menyiapkan kartu ucapan untuk Ayahnya.
'Happy Birthday Ayah,
Ayah, terima kasih udah sayang sama Onyo, Bunda, Cici, dan juga Thania.
Ayah, selamat ulang tahun, semoga panjang umur, biar Ayah bisa liat Koko wisuda, sehat selalu, makin sayang sama Bunda, Onyo, Cici, Thania.
Terima kasih Ayah, Ayah udah ngajarin Onyo keikhlasan dan juga kebaikan.
Ayah, mungkin Onyo belum pernah bilang ini sama Ayah, Onyo nggak mau jauh dari Ayah, Onyo mau sama Ayah terus.
Please Ayah, jangan paksa Onyo untuk selalu ikut mereka, karena Onyo mau sama Ayah. Maaf Ayah kalo Onyo bilang kaya gini lewat surat.
Ayah, maafin Onyo kalo Onyo pernah buat Ayah sama Bunda kecewa, Onyo pernah nolak permintaan Ayah, Tapi yang jelas itu semua karena Onyo nggak mau jauh dari kalian.
Tapi Onyo tau, apa yang dilakukan Ayah, itu untuk kebaikan Onyo.
I Love You Ayah.❤'
Kurang lebih seperti itu isi surat yang kini sedang di baca oleh Ayah saat malam tiba.
Tanpa sadar air matanya menetes pelan dari sudut matanya, dia menyadari bahwa memaksanya untuk ikut dengan mereka itu melukai perasan anaknya.
Meski ia tidak bermaksud untuk itu, ia hanya menginginkan anaknya itu menghormati kedua orang tuanya di sana, walau itu sulit.
Ayah memaklumi itu, karena mungkin masa lalunya sangat menyakitkan baginya, sehingga ia sulit untuk itu.
Dan dari surat itu, Ayah menyadari dulu, betapa sulitnya ia dan juga istrinya perlahan menyembuhkan luka di hatinya. Ia tidak ingin lagi, memaksa atau pun menanyakannya lagi.
Meskipun satu rahasia yang belum Ayah dan Bundanya katakan, dan itu ia urungkan untuk berbincang kepada putranya tentang masalah itu, karena mungkin saja itu membuatnya terluka.
"Aamiin.. semoga keinginan Onyo terkabulkan, Ayah juga mau sama Onyo terus.. Ayah juga minta maaf kalo Ayah udah buat Onyo sakit lagi, I Love You Too Onyo." Gumamnya, sembari mencium kertas yang ia pegang.
"Ayaaahh.." Panggil Betrand.
"Iya sayang, sini duduk samping Ayah."
Betrand pun berjalan mendeketan dan duduk di sebelah Ayhnya. Ayah merangkul anaknya, membuat Betrand menyenderkan kepalanya di dada bidang Ayahnya, merasakan kehangatan yang selalu ia inginkan.
"Ayah happy?" Ucapnya.
"Happy dong, apalagi sama keluarga."
"Onyo juga happy."
"Onyo happy kenapa heem" Tanya Ayah.
"Happy karenaaa … Onyo sama Ayaahh..!"
"Uuu.. I Love anak Ayah, yang paling ganteng.."
"Hehehe.. I Love You Too Ayah yang paling Onyo sayang.." Sahutnya, langsung memeluk erat Ayahnya dan memciumnya.
.
.
.♥♥♥♥
~Huhuhu..😭 maaf guys ai bikin ceritanya pendek..🙏 tapi lain kali panjang kok..😊 bye-bye see you next part..😚👋
KAMU SEDANG MEMBACA
All About You [END]
Teen FictionDear Betrand, Apakah Tujuan Surga Kita Sama Setelah Kita 'MATI' Dulu aku berfikir aku yang akan ditinggalkan oleh semua orang yang aku sayang, termasuk kamu. Tapi, semua itu salah, ternyata aku yang meninggalkan kamu. Dear Ayla, Kamu Tau Aku Paling...