Maaf Aku Pergi

637 47 15
                                    

Jika aku tidak ditakdirkan untukmu, lalu kenapa hatiku mengatakan bahwa akulah takdirmu.
.
.
.
.
••••••••••••••

Setelah kemarin Ayla setuju ikut kerumah Betrand dan menghabiskan waktunya bersama kedua adik Betrand. Kini ia sedang menuju kerumah Betrand.

"Kak Ayla!! Katanya mau lukis.." Ucap Thalia, sesaat setelah Ayla dan Betrand sudah sampai dirumah beberapa menit lalu.

Ayla mengangguk.

"Ya udah kita lukis sekarang ya? Onyo nya di ajak gak?"

Thalia sempat berfikir lalu menganggukkan kepalanya.

Mereka duduk di tepi kolam renang, dengan alat lukisnya masing-masing.

"Kak Ay, lukis apa?" Tanya Thalia.

"Emm.. langit waktu malem-malem. Kalo Cici apa?"

"Butterfly.."

"Wow.. cantik benget.."

"Thank You kak Ay.."

Ayla tersenyum, lalu melirik ke lukisan Betrand, yang masih belum bisa ditebak.

"Buat apaan sih?" Tanya Ayla.

"Buat orang." Jawabnya santai.

"Orang apa?"

"Manusia lah.."

Ayla mendengus kesal, membuat Betrand terkekeh. Beberapa menit kemudian.

"Taraaa...!! Cici udah jadi..!!" Girang Thalia.

"Yeeyy.. Kak Ay juga jadi..!!" Seru Ayla.

Mereka diam menatap Betrand yang masih berkutit dengan kuasnya. Dengan mata yang menyipit.

"Yees!! Onyo udah jadi..!" Ucapnya setelah ia selesai menebali warnanya.

"Onyo telat.. " Sahut Thalia. Dan Ayla pun hanya terkekeh.

"Coba hasilnya kaya apa?" Tanya Ayla.

"Nih" Betrand menunjukkan lukisan yang ia buat. "Ini Betrand, Cici, Thania, terus Ayah, Bunda. Nah.. yang sebelah sini itu Ayla sama Ayah, jadi kaya ketemu gitu.." Lanjutnya.

Ayla menganggukkan kepalanya, mengerti.

"Koko.. Kak Ay.. disuruh masuk sama Bunda!!" Teriak Thalia, dari pintu, yang entah kapan ia sudah ada didalam.

Mereka berdua bergegas masuk kedalam mengikuti langkah kecil Thalia.

"Bunda punya tugas untuk kalian berdua." Ucap Bunda, setelah mereka sampai di ruang keluarga.

"Apa Bunda?" Tanya Betrand, duduk dan memeluk erat Bundanya.

Bunda mengedipkan matanya, sembari mengingat kembali.

"Tolong, pergi ke Supermarket beli in tissu, sama sabun." Ucap Bunda.

"Siap..!" Jawab serentak Ayla dan Betrand.

"Cici ikut.." Sahut Thalia.

"Tanya Onyo dong."

Thalia menatap Betrand. Dan mendapat anggukan dari Kokonya.

Kini mereka sedang menuju Supermarket menggunakan sepeda. Satu sepeda ada Thalia di depan, Betrand yang mengendarai, dan Ayla yang bonceng. Sepeda satunya, ditumpangi oleh asisten yang ikut.

"Berat gak sih?!" Tanya Ayla.

"Nggak."

Di sepanjang perjalan hanya ada teriakan Thalia dan ocehan Ayla, ketika Betrand mengendarai sepeda dengan meliuk-liuk dan lumayan cepat.

All About You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang