Apa Ini?!

683 49 7
                                        

Sore itu dikamar bocah manis yang kini sedang sibuk membereskan semua mainannya yang berantakan, karena baru saja dia bermain dengan kedua adiknya.

"Kata Bunda, kita harus naro sesuatu di tempat semula, biar nggak pusing nyarinya." Gumamnya sendiri.

Sinar mentari sore masuk kedalam kamarnya melalui celah-celah jendelanya, membuat bocah tampan itu sedikit menyipitkan matanya saat dia akan beranjak pergi dari kamarnya. Namun bukannya langsung keluar dia menghentikan langkahnya dan berbalik ke arah cahaya mentari.

"Onyo!!"

Niatnya ia urungkan ketika mendengar suara Bunda nya.

"Iya Bunda.."

Betrand langsung berlari ke sumber suara, mamastikan semua baik-baik saja.

"Kenapa Bun?" Tanyanya saat dia sudah ada di kamar Bunda nya.

"Ini, Onyo tolong jagain dedenya bobok, Bunda mau masak ya." Jawab Bunda.

"Iya Bunda."

Kemudian Bunda berjalan keluar kamar, meninggalkan kedua anaknya di kamar. Betrand mendekat ke Thania yang kini tertidur sangat pulas.
Dia mulai duduk di samping adiknya tidur dengan sangat hati-hati agar tidak menimbulkan suara.

Baru saja duduk dia difokuskan ke sesuatu yang ada di kasur tepat di bawah bantal. Dia sangat penasaran tapi dia juga tidak boleh mengambil barang yang bukan miliknya tanpa meminta izin. Tapi … ada satu kalimat yang semakin membuatnya penasaran.

"Surat Perjanjian?" Gumamnya.

Sungguh dia ingin mengambil surat itu, perjanjian apa? Atau mungkin pekerjaan Ayah? Sudahlah dari pada penasaran dia mencoba mengambil surat itu dengan sangat hati-hati.

Saat tangannya hampir menyentuh kertas itu, tiba-tiba Betrand dikagetkan dengan suara Thania yang kaget akibat pergerakannya.

"Husst.. husst.. "

Setelah suasana kembali hening, dia berpikir apakah tindakannya ini benar? Ayah dan Bunda nya pasti akan marah.

"Perjanjian apa?" Gumamnya lagi.

Baiklah dirinya sudah memutuskan akan mengambilnya, ia akan tanggung resiko nya, yang penting dia sudah tidak penasaran lagi.

Tangannya mulai meraih kertas putih itu, berharap kertas itu tidak ada hubungannya dengan dirinya. Tapi jika iya, memangnya ada apa dengan dirinya, dia terus mencoba berpikir positif.

"Apa Ini? Kok ada nama Onyo?" Tanyanya yang entah ia lontarkan untuk siapa.

Ketika dirinya berhasil meraihnya, ia sempat terkejut saat namanya dan nama Ayah Bunda nya tertera di surat itu.

------------------------------

Makan malam pun tiba, suasana di meja makan sangat ramai, apalagi Uncle Jordi sedang disini.

"Ahahah.. iya emang gitu ya."

"Alaaahh.. lo juga kali agh, enak aja cuma gue."

"Cici nggak makan?!"

"Aaa.."

"Hahaha... iya bener."

"Pernah lah, udah beberapa kali..!"

"Lo kali gue mah nggak!"

Semua sedang bercanda satu sama lain, membicarakan hal yang menurut mereka asik, tapi tidak dengan Betrand, dia dari tadi diam, seolah-olah dia sedang fokus makan, nyatanya, makanannya belum juga habis, bahkan baru setengah ia makan.

All About You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang