Sudah 3 hari Betrand terus terbaring tanpa adanya tenaga, tidak rindukah ia dengan kedua adiknya? Dengan Ayah dan Bunda nya? Apakah ia tidak ingin mendengar kabar bahagia bahwa dirinya akan tetap bersama Ayah dan Bunda nya?
Setelah kemarin Ayah terus mencoba untuk membatalkan semua perjanjiannya, agar putra mahkotanya tetap bersamanya. Akhirnya mereka setuju meski harus melewati banyak hal.
Sekarang, Ayah sedang menunggu putranya bangun lalu memanggilnya, huftt ia sangat rindu panggilan Ayah dari putranya.
"Ayahhh..."
"Ayah Onyo sayang sama Ayah."
"Ayaahhhh....!!"
"Ayah..?"
"Ayah..."
Suara putra nya yang selalu memanggilnya setiap saat itu terngiang-ngiang di kepalanya. Tanpa sadar air matanya jatuh lagi.
"Onyo, bangun sayang.. Ayah kangen sama Onyo.."
Ayah menggenggam tangan kanan putranya erat, memberikan kekuatan pada putranya. Kemarin dokter bilang kalau anaknya mengalami masalah sinus. Itu membuat Ayah shock, separah itukah akibat terlalu sering menangis. Apalagi ia tidak tahu jika putranya sering menangis.
Flashback.
"Dok, anak sayang enggak kenapa-kenapa kan dok?" Tanya Ayah, saat setelah dokter itu keluar dari ruangan.
Dokter itu tersenyum.
"Apa anak bapak sering menangis?"
Ayah terdiam, lalu menggeleng pelan, ia tidak tahu jika putranya selalu menangis.
"Anak saya gak pernah kelihatan habis nangis dok." Sahut Bunda, panik.
"Tapi pak, bu.. anak bapak dan ibu mengalami masalah pada sinus. Bagi sebagian orang yang punya masalah sinus, ini akan menimbulkan sakit kepala yang disertai dengan denyut nyeri di antara mata dan hidung." Jelas dokter itu.
Ayah dan Bunda mematung seketika, semua orang masih disana namun Ayah dan Bunda nya saja yang mengobrol dengan dokter.
"Masalah sinus? Apa itu dok?!" Tanya Ayah, Ayah tidak pernah tahu akan itu semua.
"Masalah sinus, yaitu ketika terlalu sering menangis membuat air mata terkontaminasi dengan udara yang masuk ke rongga hidung, yang menyebabkan hidung tersebut meradang. Beberapa orang sangat sensitif terhadap hal tersebut sehingga membuat mereka merasakan sakit kepala berkepanjangan."
"Jadi sekarang anak bapak belum sadarkan diri. Dan saya juga sudah memberi obat untuk dia istitahat." Lanjut dokter itu.
Ayah dan Bunda mengangguk, kenapa ini terjadi pada putra mahkota nya?
"Terima kasih dok.." Ucap Ayah.
"Iya sama-sama." Lalu dokter itu pergi ke ruangan nya, meninggalkan mereka semua.
Off.
Ayah menghela nafas beratnya, ia kecewa pada dirinya sendiri, marah pada dirinya sendiri. Hati nya pun sesak melihat penyemangatkan tak lagi memberi kan semangat.
-------------------------------
Ditempat yang berbeda, Bunda dan kedua anak-anaknya sedang bersiap-siap menuju rumah sakit. Satu hari yang lalu Bunda hanya dirumah bersama lainnya, dan yang menjaga Betrand adalah Ayah dan beberapa asistennya. Karena Ayah juga tidak pergi kekantor sampai anaknya sembuh.
Terlihat kini gadis cantik, imut, yang setiap harinya selalu ceria, sekarang murung, tidak ada semangat lagi yang ada di dirinya. Dia hanya duduk di sofa coklat menunggu Bunda dan yang lainnya bersiap untuk berangkat.

KAMU SEDANG MEMBACA
All About You [END]
Teen FictionDear Betrand, Apakah Tujuan Surga Kita Sama Setelah Kita 'MATI' Dulu aku berfikir aku yang akan ditinggalkan oleh semua orang yang aku sayang, termasuk kamu. Tapi, semua itu salah, ternyata aku yang meninggalkan kamu. Dear Ayla, Kamu Tau Aku Paling...