"Yang terbaik adalah berdamai dengan keadaan, mencoba menerima meskipunperlahan"
☀️☀️☀️
Hari-hari sudah kembali berjalan dengan semestinya. Jalan yang dilalui oleh Khalisya kini mungkin sudah menjadi jalan yang berbeda dari yang ia lalui dulu. Sepanjang jalan dimanapun kaki KHALISYA melangkah tak lagi mempertemukannya dengan sosok Reyfan. Mungkin inilah takdir yang terbaik saling mengambil langkah menuju arah yang berbeda.
Khalisya menyusuri lorong panjang koridor sekolah dengan karina disebelahnya, mereka hendak menuju perpustakaan untuk menyelesaikan tugas dari guru.
"Khalisya!" Panggil seseorang dari belakang.
Khalisya mendengar panggilan itu langsung menghentikan langkahnya. Saat membalikkan badan betapa terkejutnya ia saat mendapati orang yang telah memanggilnya itu. Aqilla dengan senyum mengembang lalu berjalan menghampiri Khalisya. Tanpa aba-aba Aqilla langsung memeluk Khalisya.
"Makasih banyak ya Sya," Ucap Aqilla masih dengan senyum mengembang.
"Buat apa Qila?" Tanya Khalisya tidak mengerti.
"Makasih banget Sya, berkat Lo gue bisa balikan sama ALvaro."
Khalisya tersenyum, "Bukan karena aku kog. Semua itu karena Alva sendiri."
"Apapun itu alasannya, gue tetep makasih sama lo Sya. Walaupun gue udah jahat elo masih baik sama gue," Ucap Aqilla bersamaan dengan sebutir air matanya jatuh.
"Kita kan sahabat, jadi harus saling memaafkan," Ucap Khalisya tulus.
"Makasih Sya makasih," Aqilla kembali memeluk Khalisya, dan kali ini Khalisya membalasnya.
"Peluk teletubies," Teriak Karina dengan riang sambil merentangkan tangan bergabung memeluk kedua sahabatnya itu.
Alvaro dari kejauhan tersenyum melihat ketiga sahabat itu bisa kembali tertawa bersama. Walaupun Aqilla bukan sepenuhnya yang ia inginkan, namun apa boleh buat Alvaro harus mencoba benar-benar membuka hatinya untuk menerima Aqilla.
Ucapan khalisya waktu itu menyadarkannya bahwa ia merasakan kehilangan Aqilla saat mereka berjauhan. Walaupun hatinya tak sepenuhnya dimiliki oleh aqilla, tapi Khalisya menyadarkan Alvaro bahwa setengah hatinya sudah dimasuki oleh aqilla.
Khalisya pula yang menyadarkan bahwa takdir dirinya dan khalisya hanyalah sebatas sahabat. Alvaro menyayangi Khalisya begitupun Khalisya juga menyayangi Alvaro namun hanya sebatas sahabat bukan lebih.
Khalisya melepaskan pelukannya terlebih dahulu saat matanya menangkap Alvaro yang tengah tersenyum kearahnya dan kedua sahabatnya. Karina dan Aqilla faham akan hal itu ikut melepaskan pelukannya. Khalisya ingin menghampiri Alvaro namun ia bingung dengan Aqilla.
"Samperin aja Sya, gue nggak cemburu kog," Ucap Aqilla.
"Tapi--" Ucap Khalisya ragu.
"Gue sadar sekarang, antara lo dan alvaro ada ruang tersendiri yang nggak bisa gue masukin. Ruang itu Cuma milik kalian berdua, dan gue nggak mempermasalahkan itu," Lanjut Aqilla.
Penuturan Aqilla membuat senyum Khalisya mengembang. Tanpa ragu Khalisya mengayunkan langkahnya menghampiri alvaro. Khalisya langung memeluk alvaro erat untuk menumpahkan rasa senangnya. Alvaro membalas pelukan khalisya dengan senang hati. Jujur ada rasa bahagia tersendiri ketika melihat Khalisya tersenyum.
"Terima kasih Alva," Ucap Khalisya disela-sela pelukannya dengan Alvaro.
"Dalam persahabatan nggak mengenal kata maaf dan terima kasih," Balas Alvaro sambil membalas pelukan Khalisya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Khalisya (Matahari Sejati)
Romance"Dua hati saling mencintai, akankah semesta mengijinkan keduanya bersama..??" ❤️❤️❤️ Reyfan itu cuek, tapi nggak sedingin kayak cowok-cowok wattpad Khalisya itu hangat, tapi ia juga teduh Bagaimana jika kedua karakter itu disatukan..?? Bisakah menj...