37. Bahagia dan Terluka

44 11 1
                                    

"Benar kata orang, bahagia itu selalu dekat dengan luka"

☀️☀️☀️

Malam ini kediaman keluarga Samudra begitu ramai karena malam ini sedang diadakan pesta barbeque dihalaman belakang.

Rumah mewah milik keluarga itu memang memiliki halaman belakang yang difungsikan sebagai taman sekaligus tempat bersantai yang begitu luas, yang bisa juga digunakan untuk acara bersantai seperti sekarang ini.

Saat yang lainnya sudah berkumpul dihalaman belakang, berbeda dengan Khalisya yang justru sedang bergelung didapur bersama dengan Elsa.

"Sayang udah kamu tunggu di halaman belakang aja sama yang lain. Ini biar mama yang lanjutin!" Titah Elsa.

"Nggak papa Ma, Khalisya bantuin mama aja siapin daging sama minumannya," Tolak Khalisya sopan.

"Udah yuk, ini biar dilanjutin sama pelayan," Elsa menarik Khalisya agar keluar dari dapur.

Bukan karena Elsa tak suka jika Khalisya bergelung di dapur, justru ia sangat senang melihat calon menantunya itu mau terjun ke dapur. Hanya saja ini moment yang kurang pas jika membiarkan Khalisya tetap bergelung di dapur, karena malam ini harusnya mereka semua ikut bersenang-senang merayakan hari kepulangan Azka ke Indonesia setelah menyelesaikan pendidikan SMA di Jerman.

Suara riuh tepuk tangan menggema dihalaman belakang rumah yang sudah dihias dengan sangat cantik. Rupanya tepuk tangan itu mereka persembahkan untuk seseorang yang tengah memetik gitar dipangkuannya lengkap dengan seorang gadis cantik yang duduk disebelahnya. Mereka adalah Reyfan dan Kinan.

Hati Khalisya mencelos saat pandangannya menyaksikan Reyfan yang kini berposisi berjongkok dihadapan kinan sambil mengenggam tangan kanan kinan, lalu menyelipkan sebuah cincin di jari manis Kinan.

Senyum Kinan mengembang saat Reyfan memasangkan cincin di jari manis miliknya. 

"Terima kasih!" Ucap Kinan sambil meneteskan air mata terharu. Sebelum akhirnya Kinan memeluk tubuh Reyfan dengan erat seolah menumpahkan segala rasa bahagianya malam ini.

Apa yang dikatakan Reyfan tadi siang saat di bandara benar-benar Reyfan wujudkan. Reyfan benar-benar mengajak Kinan bertunangan malam itu juga.

Bisa kalian bayangkan bukan bagaimana bahagianya menjadi Kinan yang mendapatkan pacar seperti Reyfan dan tanpa Reyfan sadari apa yang telah ia lakukan untuk membahagiakan hati Kinan nyatanya telah menyakiti hati yang lainnya.

"Ikut aku yuk!" Bisik Azka dari belakang Khalisya.

Khalisya tersentak langsung mengusap air matanya dengan punggung tangannya dengan diam-diam agar Azka tak melihat bahwa dirinya menangis. Khalisya mengangguk sambil meraih uluran tangan Azka.

Azka membawa Khalisya berjalan kedalam rumah lalu membawa Khalisya masuk kedalam kamar milik Azka. Khalisya hanya mengekori Azka yang masih tetap menggandeng tangannya.

Khalisya memandang takjub kamar besar milik Azka yang begitu rapi dan bersih. Jujur saja ini kali pertama Khalisya masuk kedalam kamar milik laki-laki selain kamar milik kakaknya Al. Kamar dengan dominasi warna abu-abu menambah kesan elegan untuk seorang cowok.

Cklekk..

Tiba-tiba kamar itu menjadi gelap karena lampu yang tadi menyala tiba-tiba membuat Khalisya terlonjak kaget.

"Kak!" Jerit Khalisya sambil mengatupkan matanya rapat-rapat.

Azka merengkuh tubuh Khalisya dalam dekapannya, "Shutt! jangan takut ada aku disini," Azka berusaha menangkan Khalisya yang ketakutan.

Khalisya (Matahari Sejati)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang