29. Satu Hari Bahagia

37 14 1
                                    


"Pada kenyataannya bahagia itu tidak ada yang abadi"

☀️☀️☀️

Khalisya kini sudah kembali masuk sekolah, setelah kemarin Khalisya diperbolehkan pulang karena kondisinya sudah lebih baik. Mendadak Khalisya gugup ketika sampai didepan kelas sebelas IPS Unggulan, yang tak lain adalah kelas Reyfan. Dari ambang pintu Khalisya bisa melihat dengan jelas ramaintya kelas itu sepertinya belum ada guru yang datang mengajar.

Reyfan duduk lumayan jauh di pojok seorang diri. Ia menelungkupkan kepalanya diatas meja. Mungkin saja ia tertidur sekarang. Khalisya tak berani melangkah masuk. Namun ternyata kehadirannya tak luput dari pandangan Alvaro.

"Nyari siapa Sya?" Tanya Alvaro.

"Reyfan," Jawab Khalisya sembari mengarahkan pandangannya pada Reyfan diujung sana.

Alvaro mengangguk mengerti lalu mengajak Khalisya masuk kedalam.

"Masuk aja yuk!"

"Enggak usah Alva nanti aja," Tolak Khalisya

Alvaro hanya mengangguk paham lalu membiarkan Khalisya pergi menuju kelasnya. Begitu juga dengan dirinya yang kembali masuk kedalam kelas.

☀️☀️☀️

Waktu istirahat telah tiba. Kini Khalisya dkk sedang menikmati istirahat di kantin. Tidak hanya ada Khalisya dkk tetapi juga ada Al dkk dan Reyfan dkk yang bergabung menjadi satu di meja yang sama.

Meskipun sempat membuat warga SMA GARUDA heran lantaran terkejut dengan bersatunya kedua geng yang selalu beseteru ini. Bahkan sekarang terlihat sekali jika mereka saling melempar tawa.

"Udah.. udah capek nih gue ketawa mulu," Ujar Raffa sambil memegangi perutnya.

"Hahaa.... payah lo aelah," Affan melempar kulit kacang ke arah Raffa.

"Woy si Valdo ngompol tuh," Kompor Affan.

"Mana-mana gompol lo Do," Tuding Al.

"Gilak lo dasar jorok," Ucap Karina.

"GK! Enak aja, ini tuh air tauk," Elak Valdo.

"Mana ada air pesing gitu," Ejek Reyfan.

"Bwahaahaaa, " mereka kompak tertawa karena sukses berhasil menjahili Valdo.

Valdo memang orang yang paling jahil diantara mereka sehingga menimbulkan dendam kesumet teman-temannya yang sering ia jahili. Alhasil hari ini mereka berhasil membalas kejahilan Valdo. Bahkan karina pun tak berniat membela pacarnya itu.

"Udah-udah bercanda mulu, laper nih," Ujar Bianca.

"Yaudah yuk makan dulu. Kasihan nih barbie gue udah laper," Al menyutujui permintaan. Binca.

"Raf lo yang pesen gih!" Perintah Al

"Lah kenapa gue, noh si Valdo aja tuh," Tolak Raffa.

"Kenapa gue lagi? Nggak nggak!" Tolak Valdo.

"Junior tuh harus nurut nih sama senior," Affan angkat bicara, sambil menyombongkan dirinya sebagai senior.

"Dih males banget," Cibir Valdo.

"Aelah lu pada tinggal pesen aja ribet banget sih," Ujar Alvaro kesal.

"Iya nih belibet banget deh perasaan," Karina ikut-ikutan sebal dengan tingkah para cowok yang menyebalkan itu.

Khalisya (Matahari Sejati)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang