31. Kembali Terluka

44 13 1
                                    

"Aku fikir kamu bahagia, tapi ternyata kamu adalah luka"

.................

Seminggu sudah berlalu, kini SMA GARUDA sudah kembali melaksanakan pembelajaran seperti biasanya. Ujian Nasional untuk kelas dua belas sudah dilaksanakan empat hari yang lalu, kini hanya tinggal menunggu ujian kenaikan kelas saja untuk kelas sepuluh dan sebelas.

Sudah seminggu selama libur kemarin Khalisya tak pernah bertemu Reyfan, bahkan saling memberikan kabar saja tidak. Baik Reyfan dan Khalisya seolah-olah dunia mereka terpisah sekarang.

Khalisya baru saja melangkahkan kakinya keluar dari bilik toilet perempuan, namun tak sengaja menambrak tubuh seseorang yang juga baru saja masuk kedalam toiket.

"Aduh, maaf aku nggak sengaja," Ucap Khalisya merasa tidak enak.

"Eh iya, nggak papa kog," Balas orang itu.

Khalisya hanya membalasnya dengan senyum simpul dan ssegera berlalu. Entah mengapa sepanjang perjalanan Khalisya jadi teringat dengan cewek itu. Seseorag yang rasanya masih begitu asing bagi dirinya. Khalisya sangat yakin sekali belum pernah dirinya melihat orang itu disekolahnya. Terlebih lagi penampilan orang itu yang berbeda dengan dirinya.

Penampilan orang itu yang menggunakan seragam serba panjang lengkap dengan hijab yang bertengger dikepalanya, serta wajah yang cantik dengan kulit pucatnya. Aura itu begitu nampak dari saat Khalisya memandang orang itu. Ah, sudahlah lupakan, mungkin saja ia memang anak baru bukan.

.....................

Malam ini suasana meja makan di rumah Khalisya begitu ramai. Sebab, malam ini ada acara makan malam bersama antara keluarga Al dan keluarga Bianca. Moment ini adalah moment pertama kalinya mereka kembali bersilaturahmi semenjak kejadian berpisahnya Al dan bianca dimasa lalu. Selain itu disana juga ada Elsa dan Frans yang turut hadir.

Makan malam berjalan dengan hikmat. Namun berbeda dengan Khalisya yang sedari tadi tak bisa makan dengan tenang. Pasalnya ia sedang menunggu Reyfan yang belum juga menampakkan batang hidungnya, padahal tadi mama Reyfan memberitahu bahwa Reyfan juga akan ikut namun sudah setengah jam cowok itu belum juga muncul.

Seorang pelayan membukakan pintu lalu mempersilahkan seseorang untuk masuk kedalam. Hal itu mengundang perhatian semua orang. Beridirilah disana sepasang manusia yang sedang bergandengan tangan dengan mesra.

Semua orang tua tersenyum menyambut kedatangan orang yang sedari tadi mereka tunggu, namun tidak dengan tiga dara muda yang justru begitu terkejut melihat pemandangan itu. Terutama Khalisya. Kinan dan reyfan yang datang dengan bergandengan tangan. Membuat khalisya serasa diremas hatinya. Sesak sekali.

"Maaf semuanya kita terlambat," Ucap Reyfan.

"Nggak papa Nak Reyfan, yuk langsung aja duduk!" Sambut Zahra dengan ramah.

Reyfan mengangguk lalu membawa Kinan duduk dikursi kosong yang masih tersisa. Reyfan duduk tepat dihadapan Khalisya. Gadis itu masih belum mengalihkan pandangannya dari Reyfan, namun cowok itu seakan menghindari tatapannya.

"Reyfan kamu nggak mau kenalin gadis disamping kamu itu," Ujar Sinta mama Bianca.

"Iya Rey, nggak mau dikenalin nih?" Imbuh Bimo ayah Bianca.

Semua orang yang tadinya fokus menyantap makanannya mendadak beralih fokus kepada Reyfan dan Kinan. Ini sudah resikonya karena membawa Kinan ikut keacara malam ini.

"Ah iya, ini Kinan. Pacar Reyfan!" Ucap Reyfan dengan satu tarikan nafas. Saat mengucapkan kata "pacar" ia mengalihkan pandangannya keluar jendela. Karena tak sanggup menatap mata Khalisya yang pastinya menyiratkan luka.

Khalisya (Matahari Sejati)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang