9. Berita

158 40 13
                                    

☀️☀️☀️

Waktu menunjukkan pukul tujuh malam. Dikediaman Adam sedang berlangsung ritual makan malam. Adam, Zahra, Al dan juga Khalisya menikmati sajian makan malam dengan keheningan. Setelah selesai menghabiskan segala hidangan barulah adam mulai membuka suara.

"Khalisya." Ucap Adam.

"Iya ayah?" Sahut Khalisya.

"Putri ayah sudah besar ya sekarang, makin cantik lagi." Adam tersenyum tulus.

"Ayah ih, aku peka tauk. Pasti ayah ada sesuatu nih?" Khalisya menatap ayahnya penuh selidik.

Adam terkekeh. "Tau aja kamu."

"Modus ayah nih nggak mempan buat khalisya."

"Duh adeknya kakak baper nih." Goda Al.

"Nggak ih. Sok tauk." Elak Khalisya.

"Udah udah buruan yah kasih tau Khalisya nya." Zahra menengahi.

"Jadi begini Khalisya, ayah dan bunda sudah memutuskan untuk menjodohkan kamu dengan putra teman ayah."

"Uhuk..uhukk.." Khalisya tersedak.

"Minum dulu sayang." Zahra menyodorkan segelas air.

"Al nggak salah denger kan yah? Kog tiba-tiba kalian johonin Khalisya sih?."

"Memamngnya kenapa Al, kamu keberatan kalo ayah menjodohkan Khalisya dengan putra teman ayah?" Tanya Adam.

"Jelas Al keberatan yah, Al nggak mau kalau sampai Kalisya terluka."

"Al kamu dengar dulu.."

"Nggak yah pokonya Al nggak setuju. Al sayang sama Khalisya dan Al nggak bisa ngebiarin Khalisya nantinya terluka seperti Al. Apa ayah dan bunda nggak cukup melihat bagaimana dulu perjodohan yang menghancurkan hidup Al. Apa kalian sudah lupa?" Ucap Al menggebu.

"Tentu tidak sayang."

"Lalu mengapa kalian ingin mengulangi hal yang sama?" Al mengambil jeda. "Al fikir ayah dan bunda sudah cukup mengerti bukan. Tolong yah cukup Al saja jangan Khalisya."

"Ayah tahu Al, bagaimana traumanya kamu. Tapi ayah juga ingin yang terbaik untuk buah hati ayah. Ayah janji apa yang terjadi terhadap kamu tidak akan terjadi kepada Khalisya. Karena ayah tahu dia laki-laki yang baik."

"Ayah dulu juga berbicara seperti itu mengenai Bianca." Ujar al sarkastis.

"Dan apa ini juga dengan alasan bisnis?" Lanjut Al.

"Tidak Al, ini murni keinginan hati ayah dan bunda, tidak ada lagi unsur bisnis." Jelas Zahra.

"Kalau kamu memang belum percaya dengan ayah. Lusa kamu bisa menilai sendiri laki-laki itu. Karena sabtu depan kita akan mengadakan acara makan malam."

"Baiklah, namun jika dia tidak bisa meyakinkan Al. Ayah dan bunda harus janji akan membatalkan perjodohan itu."

"Iya Al ayah janji." Adam berjeda sejenak. "Ayah dan bunda bangga sekali dengan kamu Al, kamu benar-benar menyayangi Khalisya dengan begitu besarnya.

"Khalisya adalah nafas Al, tanpa Khalisya Al nggak akan bisa hidup."

"Kakak.." tangis Khalisya pun pecah dan langsung menghambur kedalam pelukan Al.

Khalisya tidak lagi dapat mengatakan apapun. Ia benar-benar bahagia dianugerahi keluarga yang menyayangi dirinya dengan penuh kasih sayang. Apapun yang terjadi dengan perjodohan itu nantinya Khalisya hanya berpasrah karena ia yakin pada Al dia akan memberikan keputusan yang terbaik untuk Khalisya. Sepenuhnya Khalisya percaya dengan Al.

☀️☀️☀️

☀️☀️☀️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Khalisya (Matahari Sejati)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang