Chapter 5

825 87 30
                                    

Hati hati banyak typo ges. Ingetin sih kalo bisa hhwhw.. Silahkan membaca para readers ^^
Jan lupa vommentnya ya

-

-

-

-

-

-
Apartement Pyeongcham

   Yerin tengah berjalan melewati lorong koridor dengan langkah  gontai. Ia sedari  tadi kepikiran, kenapa banyak orang yang melirik dan menyindirnya di daerah lobby dan lift.

Padahal pakaian dan jasnya juga gak terlalu kusut akibat tertidur di sofa. Rambutnya juga terikat dengan rapi dan tidak bau apapun.

Yerin harus segera memeriksa nya di dalam apartement.

---

    Saat Yerin sudah masuk menuju di dalam apartement miliknya, ia segera menaruh sepatu dan tas di raknya masing masing.

Setelah selesai,  Yerin berjalan menuju ke kamar miliknya sambil melepaskan jasnya.

Saat ia sudah berada di dalam kamar dan menaruh jasnya di gantungan.

Ia segera menghadap di depan cermin. Dan...

"AHHH!!"

Ia terkejut sampai menutup mulutnya saking kaget dan tidak percayanya.

"MWOYAA!! K-kenapa dengan pundak dan leherku..."

Yerin memegang pelan pelan bengkak yang ada dilehernya dan beralih memegang pundaknya.

"Akhh... sakit sekali pundakku."

"Ada yang aneh... siapa yang berani membuat kissmark di leherku dan melukai pundakku?." Gumam Yerin sambil melihatkan leher dan pundaknya di cermin dengan dai yang mengerut

"Bodoh kenapa susah sekali mengingatnya" kata Yerin sambil menepuk kepalanya dan wajahnya.

"Akhhh kenapa tidak ingat sih... sialan! Aku harus mencari tahu nanti. Lihat saja!!" Kesal Yerin sambil menatap dirinya di cermin dan mengangkat sudut bibirnya.

🌵🌵🌵

Hayang University

Terlihat seorang gadis berwajah imut dan berambut pendek dengan baju kasual ala anak kuliahan, tengah terduduk di kursi taman belajar dekat fakultas tata boga.

Panggil saja Eunha.

Ia sedang membaca buku yang berjudul strategi kewirausahawan.
Ia sangat serius dan meneliti setiap kata demi kata.

Saat sudah sampai dihalaman selanjutnya ia segera menutup bukunya dan memasukkan bukunya kedalam tasnya.

Lalu ia berdiri dan melihat ke arah sekitar. Saat asik melihat sekitar matanya tiba tiba terfokuskan dengan pria tinggi yang sangat asing ia lihat selama di perguruan tinggi iki.

Pria tinggi tersebut tiba tiba menoleh ke arah Eunha. Dan Eunha pun kelagapan sehingga ia mengalihkan matanya ke arah lain dan segera pergi  dari taman tersebut.

Saat Eunha sudah masuk ke kelasnya dengan wajah panik, gelisah dan tak pedulikan sekitar. Tiba tiba ia tidak sengaja menabrak seseorang yang tengah berjalan di depannya.

Brukk..

Keduanya pun terjatuh berdampingan.

"Aww.."

Morn Night | Jung YerinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang