Chapter 13

509 67 7
                                    

Jangan lupa klik tombol bintangnya ya ^^

-

-

-

-

Kamar VIP 10

   Yerin berlari menerobos jalanan koridor dengan kaki telanjangnya,  membuat banyak orang spontan menepikan diri sambil menatap Yerin dengan wajah yang tidak bisa ditebak.

Yerin sendiri mengabaikan tatapan tersebut ia lebih memilih berlari agar sampai ke tempat tujuannya.

Sesampai di depan pintu, ia pun tergesa gesa membuka pintu kamar tersebut.

Dan saat pintu sudah terbuka..

Brakkk..

  Tampak dua perempuan dan satu pasien yang menoleh ke arah pintu dengan cepat.

  Nafas yerin tak beraturan, ia mencoba untuk mengatur nafasnya sambil menatap pasien yang malah terlihat gembira dengan kedatangannya.

Yerin pun berusaha tersenyum kepadanya walaupun nafasnya masih tersendat sendat akibat ulahnya yang berlari melewati banyak koridor.

"Yerin eonnieeeeee...." teriak pasien tersebut yang bernama Eunha dengan sangat senang. Sama halnya dengan dua gadis bernama hayoung dan joy yang tengah tersenyum kepada Yerin.

Yerin pun mendekati Eunha dan memeluk Eunha dengan erat.

"Eunha ya, kau tidak apa apakan. Bagaimana apa masih merasa tidak enak."kata Yerin menatap Eunha sambil meraba badan Eunha untuk mengecek keadaan Eunha.

"Tenanglah Yerin Eonnie, Joy dan Hayoung eonnie sudah merawatku dengan baik." Kata Eunha menjauhkan tangan Yerin dan memegang pundak Yerin untuk menenangkan Yerin.

Yerin pun menegakkan badannya dan menghela napas lega
"Syukurlah."

  Namun tiba-tiba raut wajah Eunha berubah cemberut saat menatap kakaknya yang terlihat menyedihkan itu.

  Gaun yang kusut, wajah yang kotor dan rambut yang berantakan, serta kaki telanjangnya. Siapapun pasti akan mengira Yerin adalah orang gila jalanan, tapi masalahnya dia tetap terlihat cantik walaupun keadaannya sangat kacau. Sial.

"Eonnie kau terlihat sangat berantakkan, kau pasti tidak makan seharian kan. Pergilah membersihkan diri lalu makanlah." Kata Eunha sambil melihat keadaan Yerin yang terlihat compang camping.

Yerin pun menatap sekujur tubuhnya dan meraba wajahnya. Memang benar dia sangat berantakkan.

"Iya nanti saja." Kata Yerin.

Tiba tiba Hayoung yang dari tadi diam pun langsung membuka suara.

"Sekarang yer!"

"Tidak--"

"Yerin sekali saja kau perhatikan dirimu sendiri!! Berhenti untuk memendam semuanya, aku tidak menyukai sifatmu yang hanya melihat kita sebagai batu. Apakah selama ini diriku dan Hayoung hanya kau anggap beban...kau....aishhh sudahlah aku tak tahu harus merasa kesal, marah atau sedih." Sewot Joy blak blakkan.

"Marahlah jika memang menurutmu kenyataannya seperti itu." Kata Yerin tanpa ekspresi.

"Lalu seperti apa, hah! Kita ini teman yer. Beban mu..beban kita juga, kau sulit kita sulit, kau senang kita akan berusaha untuk sama sama senang."

Eunha hanya memperhatikan keduanya dengan diam sementara Hayoung pun berusaha mendekati dan merelai keduanya.

"Joy! Tenanglah, kau tak liat disini ada Eunha." Kata Hayoung berusaha mencegah Joy yang semakin menjadi.

Morn Night | Jung YerinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang