Chapter 20

478 61 37
                                    

4 hari kemudian

Pusat Tahanan Seoul di Uiwang, provinsi Gyeonggi.

Jung Yerin menapakkan kakinya tepat di depan gedung sel tahanan atau yang biasanya disebut penjara. Ia melihat sejenak bangunan menyedihkan tersebut dan melepaskan kacamata hitamnya sambil menelisik area tersebut.

Ia melangkahkan kakinya menuju ke dalam bangunan tersebut dengan bantuan penjaga yang membukakan pintu tersebut.

Di dalam ruangan tersebut, ia di sambut langsung oleh para sipir yang sedang bekerja dan berjaga disana.

Lalu salah satu sipir datang mendekati Yerin dengan senyuman khasnya.

"Selamat pagi nyonya Jung, mari saya antar." Ucapnya sambil mengarahkan Yerin dimana tempat tujuannya berada.

"Baik terima kasih"

Sipir tersebut berjalan terlebih dahulu dengan diikuti Yerin yang ada di belakangnya.

--

Saat sampai di tempat tujuannya yaitu tempat penjengukkan tahanan sel. Yerin segera duduk di depan kaca yang membatasi antara penjenguk dengan narapidana sambil membenahi pakaian dan juga rambutnya. Ia juga tidak lupa untuk memasang kaca mata hitamnya kembali.

Ia ditemani oleh sipir yang bertugas di daerah bagian pengawas narapidana.

Tak lama kemudian seorang yang ia tunggu pun tiba. Dia sejenak terkejut saat melihat siapa yang menjenguknya. Namun ia langsung mengubah perasaan terkejutnya menjadi lebih tenang sambil bergegas untuk duduk di depan pembatas kaca tersebut.

Yerin tersenyum sambil menatap seseorang yang ada depannya.

"Bagaimana kabarmu Jung Jaehyun?" Tanya Yerin dengan senyuman khasnya.

"..."

Tak ada jawaban dari Jaehyun, ia masih berpikir mengapa Yerin tiba tiba saja menjenguknya.

"Kau makan dengan baik disini? Banyak yang bilang makanan penjara disini sangat enak. Benarkah?" Tanya Yerin seolah olah penasaran akan kehidupan di balik penjara, ia sebenarnya tahu apa yang sedang dipikirkan Jaehyun dalam keadaan seperti ini, memang sangat aneh jika korban dan narapidana berbicara dengan santai, namun dibalik itu semua pasti ada maksud dan tujuannya.

"Yerin-"

"apakah kau tidur dengan nyaman? Ah pasti sangat tidak nyaman bergerombol dengan narapidana lainnya bukan?" Sahut Yerin memotong pembicaraan Jaehyun.

"Yerin!" Ucap Jaehyun meninggikan suaranya.

"Wae? Aku mencoba untuk berbicara layaknya seorang istri. Bukankah itu yang kau idamkan selama ini?" Sindir Yerin.

Jaehyun mengriyitkan dahinya
"Aku tidak mengerti apa maksud darimu yang tiba tiba menjengukku dan berbicara seolah olah tidak terjadi apa apa. Apakah kau baik baik saja?" Ucap Jaehyun sambil menautkan alisnya.

Yerin menyilangkan tangannya
"Apakah salah jika seorang korban menjenguk seorang nara pidana."

Jaehyun memajukan badannya sedikit.
"Mustahil jika kau menjengukku tanpa suatu alasan." Ucapnya

Yerin melepaskan kacamata hitamnya dan sedikit memajukan badannya sambil menatap Jaehyun dengan senyuman evilnya.
"Kau benar, ada kabar baik untuk dirimu."

"Apa maksudmu?"

Yerin menghendikkan bahunya.
"Hmmm....udara segar."

"Udara segar?"

Yerin menganggukan kepalanya. Setelah itu ia menengok ke arah jam tangan yang melingkar di tangannya.

"Baiklah aku harus pergi, waktu menjengukku sudah habis...jangan sia siakan waktumu, karena udara segar akan menantimu." Ucap Yerin beranjak pergi dari tempat itu.

Morn Night | Jung YerinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang