Bagaimana jadinya jika Jisung punya kepribadian ganda?
Start: 28 Agustus 2020
End: 17 Januari 2021
#2 in Park Jisung 26 Desember 2020
#1 in Park Jisung 29 Desember 2020
#15 in Mystery 12 Mei 2021
#3 in nct 15 Mei 2021
#1 in nctff 17 Mei 2021
#2 in z...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
—ada kejanggalan di sini.
.
Jisung berlari kecil menghampiri Chenle yang kini sudah berada di lapangan basket bersama Jaemin dan yang lain. Ia menunduk sebentar dan mengembuskan napasnya kasar. Pemuda itu tersenyum kecil ketika Jaemin melambaikan tangan ke arahnya.
"Maaf sekali, tapi aku tidak bisa menemani kalian main basket. Aku ada satu urusan," jelas Jisung dengan raut melasnya.
"Begitu ya? Ya sudah tak apa, hati-hati di jalan!" seru Jaemin. Jisung pun pergi meninggalkan tempat itu dengan sepedanya. Sebenarnya bukan masalah yang sangat besar hingga dia harus melewatkan pertandingan itu, tapi menurutnya ini sangat penting.
Sesampainya di rumah, ia bergegas pergi ke kamarnya dan langsung membuka laptop. Tangannya begitu lihai dalam mengerjakan tugas yang baru diberikan oleh sang dosen, padahal deadline masih minggu depan. Jadi, itulah yang dimaksud dengan urusan penting menurut Jisung.
Ia merenggangkan ototnya sebentar lalu menguap. Atensinya kini beralih pada sebuah buku berwarna cokelat yang ada di mejanya. Jisung beranjak mengambil benda tersebut dan membukanya lembaran demi lembaran.
Dosa di bulan Juli 2020.
1. Haechan mengaku kalau aku hampir mendorongnya dari rooftop. 2. Renjun bilang kalau aku mengunci dan menyiraminya air di toilet sampai jam 9 malam. 3. Ryujin memberikan bukti kalau aku mabuk dan hampir memukul Yeji. 4. Hyunjin dan aku bertengkar hebat, tapi dia masuk UGD.
Jisung menghela napas, dia pun melempar buku itu kembali ke atas meja. Sungguh, dia sangat pusing dengan keadaannya sekarang. Itu baru bulan Juli, lalu bulan-bulan sebelumnya? Huft, dosanya sangat banyak kalau begitu.
"Apa yang harus aku lakukan sekarang?" gerutunya.
"Jisung!" Yang dipanggil kini keluar dari kamarnya. Seorang pria paruh baya dengan jas putih miliknya baru saja pulang. Jisung tersenyum hangat dan menghampiri pria itu.
"Kau sudah pulang ternyata, ah ya. Aku akan pergi selama tiga hari ke Daegu, biasa soal pekerjaan. Kau bisa jaga dirimu di sini?" Jisung mengangguk patuh. Ini sudah biasa, pria itu sering kali berpergian ke daerah-daerah lain untuk pekerjaan.
"Paman tidak usah khawatir. Aku bisa menjaga diriku sendiri." Daehyun tertawa kecil. Ah ya, sekadar informasi saja kalau Jisung tinggal satu rumah bersama dengan sang Paman. Daehyun juga seorang psikiater yang cukup ternama di Seoul. Maka, tak heran bila rumah ini tergolong mewah.