Bagaimana jadinya jika Jisung punya kepribadian ganda?
Start: 28 Agustus 2020
End: 17 Januari 2021
#2 in Park Jisung 26 Desember 2020
#1 in Park Jisung 29 Desember 2020
#15 in Mystery 12 Mei 2021
#3 in nct 15 Mei 2021
#1 in nctff 17 Mei 2021
#2 in z...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
—can you please stay with me?
.
"Kau pasti berbohong, kan?" Daehyun menyeringai tajam, di saat semua fakta sudah terungkap, kenapa Junsu masih tidak percaya dengan yang ia katakan?
"Jisung bukan anakku. Tidak mungkin, kau—"
"Kau sendiri yang melakukan hal itu pada Jera, tapi kau tidak mau menerimanya? Otakmu di mana, Hyung?" Daehyun berdecih. Junsu ingin menyangkal semuanya, tetapi kenapa dia tidak bisa mengelak satu hal sekalipun?
"Kau tidak tau bagaimana Jera menahan semuanya sendirian. Apalagi kau tega menyuruhku membunuh anak di kandungannya." Junsu semakin bungkam, hatinya perlahan terasa perih mengingat bagaimana ia merencanakan rencana jahat untuk istrinya sendiri.
"Kau bahkan tega membawa putriku ke tempat tak terawat seperti itu. Hejin bahkan tidak punya salah sama sekali padamu," sambung Daehyun. Eunji menatap iba kondisi pria itu sekarang.
Daehyun pasti sangat kehilangan.
"Kau tidak boleh hidup di dunia ini. Kau hanya sampah yang merusak kehidupan seseorang," desis Daehyun sambil membuang mukanya ke arah lain. Junsu menunduk dalam, ingatan akan masa lalu kini menghinggapi benaknya.
Pertemuan pertamanya dengan Jera, hingga pernikahan mereka. Perlakuan Jera yang sangat lembut dan penurut, membuat hati Junsu semakin tersayat. Perih sekali, kenapa dia baru menyesali segala perbuatannya di saat seperti ini?
Jera sudah pergi, dan Jisung dioperasi.
Oh Tuhan, apa yang sudah dia lakukan selama ini? Ia membunuh anak kedua beserta istrinya walau tidak langsung. Dia bahkan mau melakukan sesuatu yang di luar akal manusia. "Aku ...."
"Kau baru menyesal? Itu tidak ada gunanya. Jera sudah tiada."
"Maafkan aku," parau Junsu yang suaranya mulai serak. Dadanya terasa sesak dan napasnya seakan tercekat, matanya mulai memerah diikuti dengan kedua bahunya yang mulai bergetar. Junsu menangis sambil jatuh terduduk.
"M-maaf." Jaemin dan Chenle bertukar pandang, keduanya juga ikut merasa iba atas kejadian ini. Namun, bagaimanapun Junsu bersalah. Dan semuanya sudah terlambat.
"Hukum aku. Aku akan menerimanya," ucap Junsu dengan nada lemahnya.
Baru saja Daehyun hendak melayangkan sebuah pukulan, Eunji langsung menahan tangan itu. "Biarkan pihak berwajib yang melakukannya, kita jangan bertindak gegabah, Paman. Aku tau bagaimana perasaanmu, tapi kurasa jika kau membunuhnya sekarang, itu tidak ada bedanya antara kau dan dirinya."
