4; try again

5.4K 1K 281
                                    

—sassy but classy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

—sassy but classy.

.

Setelah dua hari berlalu, kini Jisung tengah berjalan santai di koridor kampus sambil membawa beberapa buku. Ia mendesah pelan ketika tak sengaja mendapati Yooji ada di depannya sana.

Pemuda itu berbalik arah, tetapi sialnya Yooji malah menyadari keberadaannya. "Hai, butuh bantuanku? Seper—"

"No, thanks."

"Apa hari ini kau ada waktu? Bisa—"

"Maaf, aku sibuk." Jisung berlari kecil meninggalkan Yooji yang tampak menggerutu tak jelas. Ia mengembuskan napasnya lega sekali, kini Jisung mengedarkan pandangannya ke tempat persembunyiannya—perpustakaan.

Jisung tersenyum tipis, ia berjalan menuju sebuah meja unik menaruh buku-buku yang dia pegang. Tak lama, dia kembali beranjak untuk mencari sebuah buku baru yang menurutnya bagus.

"Dia itu gila, Yun!"

"Kau bahkan belum mengenalnya, Ji! Lagipula waktu kita tak banyak lagi." Jisung mengerutkan dahinya saat tak sengaja mendengar bisikan-bisikan tersebut. Dia pun menoleh ke sumber suara.

Ah, gadis yang kemarin.

"Ih, tapi terlalu berisiko. Haechan sendiri yang mengatakan kalau Jisung itu berbahay—" Ucapan Eunji terhenti, ia pun membulatkan kedua matanya tak kala Jisung menatapnya datar.

Sial, kenapa pemuda itu bisa ada di sini?

Yuna pun tersenyum kikuk sambil menggaruk tengkuknya sendiri. "Aku permisi dulu ya, sampai jumpa."

"Maaf, tadi aku—"

"Tidak apa-apa, sudah biasa." Jisung tersenyum tipis.

"Eum, kalau begitu apa aku boleh meminta bantuanmu?" Jisung mengerutkan dahinya tak mengerti. Melihat hal itu, Eunji pun menarik tangan Jisung menuju ke salah satu meja di perpustakaan.

"Jadi, apa yang bisa kubantu?" Eunji menggaruk tengkuknya sendiri, sungguh dia sangat tidak enak untuk mengatakan yang sebenarnya pada Jisung.

"Katakan saja. Aku akan coba bantu dirimu sebisaku."

"Begini, aku mendapatkan tugas dari dosenku untuk membuat laporan tentang mental seseorang. Ak—"

"Aku mengerti, kau mau menjadikanku pasienmu?" tukas Jisung sambil menatap gadis itu. Eunji mengangguk kecil sambil menunduk.

"Kau ... tidak takut padaku?"

"Huh?"

"Aku ini memiliki dua sisi yang berbeda. Kurasa kau sendiri tau apa maksudku, bukan? Apa kau tidak takut jika suatu saat nanti aku menyakitimu?" Eunji mengejapkan matanya beberapa kali, sedangkan Jisung melipat kedua tangannya di depan dada.

Quiet Down | Park Jisung✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang