Quiet Down | Park Jisung✓

6; him

—find me if you dare.

.

Eunji tersentak kaget ketika Yuna menggebrak mejanya. Ia mendongak dan menatap sinis ke arah temannya itu. "Ada apa? Mengagetkan saja."

"Kudengar, kau sudah melakukan konsultasi untuk Jisung, ya?"

"Dari mana kau mengetahuinya?" Yuna menaikturunkan kedua alisnya secara bergantian. Eunji mendengus.

"Apa sih?"

"Aku tidak sengaja mendengar percakapan kalian. Ah ya, apa kau menyukainya? Dia tampan loh, kebetulan kau—" Eunji menggebrak mejanya pelan.

"Dia itu cuma pasienku, kalau kau suka ambil saja."

"Aku cuma bercanda, ah ya. Tadi aku melihatnya di sekitar gedung kita, kau tidak mau menemuinya? Mana tau dia—" Ucapan gadis cantik itu terpotong ketika Eunji beranjak dari tempat duduknya. Yuna berdecak sebal.

"Ck, katanya tidak suka. Namun, langsung keluar menemuinya," gerutu Yuna.

Di depan sana, Eunji mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Yuna benar, Jisung ada di sini. Kedua kakinya melangkah mendekati pemuda berhoodie hitam itu. "Sung."

"Ap—"

"Ikut aku." Jisung langsung menarik lengan Eunji pergi dari sana. Gadis itu pun menurut saja, tapi kenapa Jisung sedikit aneh? Entahlah, tatapan mata itu benar-benar memiliki aura yang berbeda. Sangat dingin dan juga mengintimidasi.

Atau jangan-jangan ... ini adalah kepribadian Jisung yang lain?

Tangan Eunji dihempaskan begitu saja saat mereka sudah sampai di rooftop. Dahinya mengerut tak mengerti mengapa Jisung membawanya ke sini. Semilir angin menerpa permukaan wajahnya, di sini sangat hening. Tidak ada yang membuka topik sama sekali.

"Sung, ken—"

"Bukankah aku menyuruhmu tutup mulut?" Jisung menatapnya begitu tajam seakan menahan amarahnya.

"Huh?"

"Kenapa kau mengatakan kejadian hari itu?! Harusnya mereka tidak tau apa yang kulakukan pada Haechan," desis Jisung. Eunji memundurkan langkahnya. Jujur saja dia sedikit takut dengan pemuda itu sekarang.

"A-aku—"

Plak!

Eunji terkejut, Jisung baru saja menamparnya begitu keras.

Jantungnya berdetak cepat, tubuhnya kini gemetar. Tangan Jisung kini mengangkat dagunya agar menatap ke arah cowok itu. Seringai tipis menghiasi wajah Jisung sekarang. "Walau kau perempuan, aku tidak akan segan-segan menghukum dirimu."