25; Beautiful Time

3K 637 199
                                    

—semua orang itu bermuka dua, walau dia adalah keluargamu sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

—semua orang itu bermuka dua, walau dia adalah keluargamu sendiri.

.

"Ayah, apa yang harus kita lakukan untuk membantu Jisung? Jaemin mengatakan padaku kalau pamannya mau menjadikan Jisung sebagai kelinci percobaan," tutur Eunji dengan sedikit gelisah.

"Entahlah, masalah ini cukup rumit. Terlebih lagi, kita hanya orang luar. Salah satunya jalan adalah membantu Jisung untuk pulih dari amnesianya," ujar Yoongi sambil membaca beberapa laporan yang ada di atas mejanya.

"Kalau begitu, apa yang harus aku lakukan?" Yoongi menatap sebentar ke arah anaknya itu.

"Ayah sendiri tidak yakin. Namun, aku akan meminta pada pihak rumah sakit untuk meracik obat baru untuknya." Eunji mengangguk kecil.

"Sudah, kau pulang saja. Ayah masih ada beberapa urusan, jaga dirimu baik-baik." Gadis itu mengangguk patuh, ia pun beranjak dari tempat ini.

Di sisi lain, Jisung mengembuskan napasnya kasar. Ia pun mengambil selembar foto yang diberikan oleh Jisoo padanya tadi. Foto di mana dia baru berusia 15 tahun sedang dipeluk oleh Jisoo. Keduanya tampak begitu bahagia di sana.

Foto ini berhasil membuat Jisung menjadi kecewa pada pamannya. Itu berarti, apa yang mereka katakan adalah kenyataan? Daehyun punya niat yang jahat padanya, Jisung sendiri tidak mengerti mengapa harus dia yang menjadi sasaran sang paman.

Jisung menghentikan mobilnya di tepi jalan. Ini sudah malam, dan hanya ada lampu-lampu jalan yang menghiasi tempat tersebut. Dari kejauhan sana, kedua netranya menangkap sesosok gadis yang tampak tak asing di matanya, Eunji.

Senyum kecil pun terbit di wajah tampan Jisung. Ia turun dari mobil, dan segera menghampiri kekasihnya itu. "Jisung? Kenapa kau ada di sini?"

"Ayo ikut aku. Aku akan mengantar dirimu pulang." Eunji mengangguk saja, tangannya pun ditarik oleh Jisung yang kini menuntunnya masuk ke dalam mobil. Aroma cokelat kini menyapa indera penciumannya, Eunji sendiri baru tahu kalau Jisung suka cokelat.

"Kau habis dari mana?" Eunji menoleh sekilas ke arah Jisung yang tampak menyetir.

"Rumah sakit untuk menemui ayahku. Ah ya, kau bagaimana bisa ada di sini?"

"Baru dari kafe." Jisung menunduk sebentar, jujur saja ia ingin mengatakan semuanya pada Eunji sekarang. Namun, mulutnya enggan mengatakan hal tersebut.

"Eunji."

"Iya?"

"Ah, bukan apa-apa." Eunji mengerutkan dahinya tak mengerti.

"Katakan saja, aku tidak memakanmu." Jisung terkekeh renyah. Ia menarik napasnya sejenak.

"Aku tidak punya kepribadian ganda. Aku no—"

Quiet Down | Park Jisung✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang