19; result

2.9K 681 136
                                    

—dia terus menunggu sampai ia berhasil mencapai tujuannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

dia terus menunggu sampai ia berhasil mencapai tujuannya. Hati-hati, dia berbahaya.

.

"Sung, aku akan bawakan pengaca—" Ucapan Chenle terhenti ketika Jisung menggeleng kecil.

"Tunggu saja sampai hasil pemeriksaan itu berakhir. Aku bisa bertahan di sini selama beberapa hari, kalian jangan khawatir. Satu hal lagi, tolong jaga Eunji untukku." Jaemin mengembuskan napasnya kasar, ia sendiri bingung kenapa Jisung masih bisa mengkhawatirkan kondisi Eunji dibanding dirinya sendiri?

"Lalu, bagaimana kabar orang yang kalian cari? Apa kalian sudah tau siapa orang yang mirip denganku?" tanya Jisung. Detik itu juga Jaemin mengangguk cepat. Ia pun mengambil ponsel yang ada di saku celananya, dan menunjukkan sebuah foto pada Jisung.

"Hari itu, aku ke minimarket yang ada di dekat rumahmu. Lalu, aku tidak sengaja melihat dirinya. Aku mengejar dia sampai di rumahnya sendiri," jelas Jaemin.

"Tapi, ini benar-benar aneh. Barang-barang yang ada di rumah itu sangat mirip dengan apa yang kau punya. Seperti pakaian, ataupun sepatu dan tas. Ah ya, saat aku sampai di rumahnya ... dia menghilang. Bagaikan ditelan bumi," sambung Jaemin. Chenle dan Jisung pun diam sembari berpikir keras apa motif orang itu.

Kenapa dia punya pakaian yang sama persis dengan Jisung?

"Aku juga menemukan satu petunjuk. Buku hariannya tertinggal." Jaemin mengeluarkan sebuah buku bersampul hitam dari ranselnya itu. Jisung segera mengambil benda itu dan membaca semua huruf yang tertera di sana.

17 September.

-Mendorong Haechan.

Misi kali ini gagal. Akan kucoba di lain hari.

18 September.

Sial, dia berani mencuci otakku?! Huh, yang benar saja.

20 September.

Jisoo dan suaminya datang menemuiku. Bukankah ini sudah saatnya aku membalas semua perbuatannya selama ini? Aku harus memberitahu anak itu tentang dalang yang sebenarnya.

22 September.

Jisung harus mengetahui masa lalunya sendiri.

Jisung bungkam. Dia menutup buku itu tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Dalang? Mencuci otak? Masa lalu? Apa itu semua? Pemuda itu menghela napas panjang, otaknya menjadi lelah ketika berpikir keras seperti ini.

Kenapa hidupnya menjadi penuh drama? Lalu, siapa pemilik dari buku harian ini?

"Sial, apa yang terjadi sebenarnya?!" Chenle mengambil buku itu dan ikut membaca isi dari buku harian tersebut. Kini, ketiganya saling bertukar pandang mencoba mencari jalan keluar dari masalah ini.

Quiet Down | Park Jisung✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang