"sial!" Umpat Tae-il.
"Aku serius, dia mengancam ku di hari itu. Dia bahkan bisa membuat tongkat besi melayang" ungkap Tae-il yang terlihat takut tapi kesal karena dia tak memiliki bukti untuk membenarkan ceritanya, dan seseorang yang dia ajak mengobrol via telepon tak mempercayainya sama sekali.
"Apa kau mabuk? Kembalilah ke asrama mu dan tidurlah!" Tegur suara pria di balik ponselnya.
"Hya~ kau lihat saja, akan ku perlihatkan bukti kuat kalau taeyong brengsek itu memiliki ilmu hitam" teriak Tae-il.
"Aku serius, dia bisa..."
"Seperti ini?" Tiba-tiba suara seseorang mengejutkan Tae-il, bukan hanya itu sebuah tong berukuran besar hampir menghantam tubuhnya.
Ponsel di genggamannya jatuh begitu saja karena dia mulai gemetar ketakutan.
"Tae-il'ssi, yoboseyo? Hei, jangan bercanda. Apa yang terjadi?" Sahut temannya dari panggilan mereka yang belum terputus.
Pria yang membuat tong itu melayang, menginjak ponsel itu sampai retak dan mati.
"Hyung, bukankah aku sudah minta maaf saat itu? Kenapa kau..." Tae-il tak berani membalikkan badannya untuk menghadapi pria itu.
"Benarkah? Tapi kau cukup berani datang ke atap ini lagi dan kau bahkan ingin memberitahu teman-temanmu soal..."
"Aniyo, aku tak memberitahu mereka. I..itu, mereka tak percaya padaku, jadi aku tak akan buka mulut lagi jadi..."
Blesss...
Pria itu melempar pisau kemudian menancap tepat di lengan Tae-il.
Arrghhh...
"H...hyung, apa yang kau lakukan?"
"Lari!" Suruhnya.
"Aku memberikanmu waktu 3 detik untuk lari"
"H...hyung"
Bleess....
Satu pisau lagi menancap Betis bagian belakangnya, "Hana..." Dia mulai menghitung.
Tae-il berlari dengan kaki pincang karena betisnya yang sudah tertancap pisau itu.
Bless10x.....
10 pisau kini menancap di sekujur tubuh tae-il bagian belakang, hal itu membuat Tae-il ambruk begitu saja. Tapi dia masih memiliki tenaga untuk menarik tubuhnya menjauh dari pria yang langkahnya terdengar makin dekat.
"Maafkan aku, aku janji tak akan..."
Pria itu membanting tubuh Tae-il tanpa menyentuhnya lalu menancapkan pisau ke perut tae-il dengan tangannya sendiri.
Kini mulut Tae-il berlumuran darah, "uhuk~ kenapa kau...?" Dengan tenaga tersisa Tae-il berusaha melawan dan mencengkram lengan Pria itu sampai nafas terakhirnya.
Pria itu tak berhenti sampai di situ, masih ada 39 tusukan lagi dan jika di jumlah ada 50 tusukan yang kini di terima tubuh Tae-il.
"Selamat tidur Han Tae-il" bisiknya.
******
Hoaam~
Sejeong merenggangkan badannya, sembari menghirup udara di pagi hari.
"Ck, lihat. Sekolah masih kosong begini, kenapa kau begitu bersemangat sih? Aku ini masih trauma batin setelah dari des..." Sejeong menutup mulut cerewet Dahyun.
Hussttffh~
"Ku dengar-dengar kau tak melakukan pekerjaan apapun selain mengintili Jun kemana-mana" ledeknya
![](https://img.wattpad.com/cover/227546105-288-k960369.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
"School 2019" (The End)√
FanfictionHidup Sejeong dan teman-temannya berubah setelah tergabung dalam kelas The Star yang penuh dengan keanehan, supranatural dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan misteri yang akan terpecahkan seiring mereka terbiasa dengan kekuatan/potensi...