"Part 24"

280 67 13
                                    

Sejeong dan Jaehyun tiba di rumah sakit jiwa di mana Yoona di rawat, mereka berdua hanya berdiri memperhatikan Yoona dari Jauh.

"Apa kau berniat membaca ingatannya?" Tanya Jaehyun.

"Hm!" Jawab Sejeong.

"Aku tahu jika kau tak mungkin sanggup melakukannya!"

"Semoga dengan membaca ingatannya, kita bisa menemukan sesuatu!"

Jaehyun terdiam, dia juga memikirkan bahwa semua ini saling terhubung. Hal ini karena luka tusukan yang di foto oleh Jun dan juga foto hasil autopsi yang di kirim Jungkook beberapa jam yang lalu padanya.

Luka itu sama persis dengan luka yang di dapat Yoona, bahkan tempat luka itupun sama. Hal ini makin meyakinkan Jaehyun bahwa semua ini muncul karena keingintahuan dia untuk mengungkap apa yang terjadi pada kakaknya.

"Ayo!" Ajak Jaehyun menyuruh Sejeong mendekati Yoona.

"Apapun yang kau lihat, ceritakan padaku" pinta Jaehyun.

"Hu'um" jawab Sejeong seraya mendekati Yoona dengan duduk di sampingnya.

"Tu...tunggu sebentar!" Jaehyun belum siap, dia sebenarnya tahu bahwa yang menimpa kakaknya di masa lalu adalah kejadian pilu dan dia belum siap untuk mengetahui lebih spesifiknya.

"Jika menyakitkan, aku tak akan memberitahumu" Sejeong memahami maksud raut wajah Jaehyun yang terlihat cemas itu.

"Unnie!" Panggil Sejeong lirih.

"Ne?"

"Apa kau mau berbagi ingatan denganku?" Pinta Sejeong sembari mengulurkan tangannya.

"Ingatan?"

"Hu'um! Unnie tinggal menggenggam tanganku"

Yoona menatap tangan Sejeong sejenak, "kenapa?"

"Hm, agar rasa sakitnya berkurang"

"Benarkah? Yoona tak akan mimpi buruk lagi di malam hari?" Yoona terlihat bersemangat.

"Ayo lakukan!" Yoona meraih tangan Sejeong.

Perlahan, mereka saling memejamkan mata. Sejeong hadir dalam ingatan Yoona di malam itu, ketika insiden tragis menimpa dirinya.

Selang beberapa menit, Sejeong meneteskan air mata. Semua rasa sakit yang di rasakan Yoona saat itu, dirasakan sekujur tubuhnya. Tapi walau begitu, dia tak melepas tangannya.

"Se...sejeong-ah! Ada apa? Apa yang terjadi?" Jaehyun mulai panik dan berniat melepas tangan Sejeong dari kakaknya tapi dengan sekali hempasan tangan Sejeong, Jaehyun terpental cukup jauh.

"JANGAN MENYENTUH ATAU MELEPASNYA" teriak Sejeong.

Jaehyun yang tersungkur di rumput taman, merintih kesakitan. Dia akhirnya membiarkan Sejeong dan hanya mengamati mereka.

Blusss...

Yoona menarik sendiri tangannya, "su..sudah cukup, kamu kesakitan. Yoona tak suka melihat orang sakit karena Yoona" racau Yoona yang tiba-tiba menangis histeris.

Nafas Sejeong terengah-engah, uhuk~ suara itu terdengar beberapa kali dan kemudian Sejeong ikut menangis.

"Suster!" Panggil Jaehyun.

"Bawa Kakakku kembali ke kamarnya" suruhnya pada suster yang juga mengamati mereka dari jauh, dia menyaksikan semuanya tapi tak punya keberanian untuk bertanya apa yang sedang mereka lakukan. Karena hal itu terlihat menakutkan bagi manusia biasa.

"Han Tae-ra" ujar Sejeong di sela-sela tangisannya.

"Di..dia adalah sahabat Yoona Unnie tapi dengan kejamnya dia..." Sejeong tak bisa menceritakannya lagi, dan memeluk tubuhnya sendiri.

"School 2019" (The End)√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang