🌺 38 🌺

369 50 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Arion berada diatas rooftop mengamati setiap langkah gadisnya.lelaki itu seolah tak bisa jika tak melihat paras cantik tunangannya walau hanya sebentar.

Aqila bagaikan air yang meredam panas tubuh Arion yang mengiginkan darah seseorang untuk membasahi pisaunya.

Dering ponsel Arion membuat pandangan laki-laki itu pada gadisnya terputus.

"Hm,,!".

"Gue udah dapet infonya?".

"Gue kesana sekarang!".

Arion memutus sambungan tanpa mendengar balasan lebih dulu.laki-laki itu melangkah menuju kelas arkhan hendak meminta kunci mobil kepada laki-laki tersebut.

"Kunci mobil!".

Arkhan yang sedang membaca buku mendongak melihat arion mengulurkan tangan meminta kunci.

"Buat?".

"Urusan,,Lo gak perlu tau!".

Arkhan mengerti arti ekspresi serius adiknya dan kangsung melemparkan kunci tanpa bertanya lebih jauh.

Kunci tersebut ditangkap dengan baik oleh Arion kemudian laki-laki itu melangkah pergi menuju area parkir sekolah

🌺🌺🌺

Arion melangkah masuk kedalam ruangan marcuss seperti biasa tanpa mengetuk lebih dahulu.

"Kebiasaan,,".gerutu marcuss tanpa mengalihkan matanya dari layar komputer didepannya.

"Mana Lo bilang udah dapet infonya!!".

Marcuss menghela nafas dan memutar kursinya menghadap Arion.

Lelaki itu membuka laci meja kerjanya dan mengambil beberapa lembar foto dan sebuah kertas data diri seseorang.

Marcuss melemparnya ke arah meja depan Arion.

Arion langsung membacanya."inii,,,?".

"Orang itu mantan petarung diarena bawah tanah,tapi dia dilarang ikut kembali karna telah membuat lawan tandingnya mati mengenaskan diatas ring,karna tak bisa lagi bertarung untuk mendapatkan uang,dia sekarang menjadi pembunuh bayaran bagi orang-orang berkantong tebal,,,".

"Lo tau siapa yang udah nyuruh dia saat ini?".
Arion meremas foto ditangannya yang menampilkan wajah seseorang yang telah membunuh adiknya.

"Untuk itu gue belum tau, teknologi mereka punya pertahanan yang kuat,gue belum bisa jebol sekarang."

"Usahain terus,tulis berapapun yang Lo mau kalo Lo berhasil dapetin info tentang orang  yang udah nyuruh dia!!".

Arion melemparkan cek kosong pada marcuss.senyum lebar terlihat diwajah marcuss melihat cek tersebut.

"Gue selalu suka gaya Lo,tenang aja gue bakal usahain dapet infonya buat sahabat terbaik gue ini,ha,,ha,,!".
Ucap marcuss sambil mencium cek ditangannya.

Arion berlalu pergi dari sana.lelaki itu berniat kembali ke sekolah karna sekarang sudah waktunya pulang dan Arion tak mau jika saudara serta tunangannya menunggu lama.

🌺🌺🌺

"Duuhh,,,,si Arion kemana sih lama banget!!".
Gerutu aqila yang saat ini duduk disamping kenzie dan arkhan.

Ketiganya menunggu Arion dihalte dekat sekolah.mereka sudah menunggu hingga setengah jam lamanya.bahkan hanya ada mereka di halte itu.

Sebuah mobil berwarna merah berhenti didepan mereka.pengemudi menurunkan kaca mobilnya.didalam sana wajah Risa tengah tersenyum menatap ketiganya.

"Kok belum pulang?mau bareng gak?".Risa menawari tumpangan pada mereka.

"Kita lagi nunggu arion ris,,!".
Ujar aqila.

"Emang Arion ada kabar?udah mending bareng gue aja yuk!!".
Risa kembali mendesak aqila untuk ikut dengan mobilnya.

Aqila menoleh kearah arkhan.laki-laki itu menghela nafas panjang melihat muka memohon aqila.laki-laku itu mengirim pesan pada arion jika mereka akan pulang duluan hingga Arion tak perlu menjemput kesekolah.

Akhirnya ketiganya terpaksa memasuki mobil risa karna permintaan aqila.
Risa tersenyum senang saat kenzie juga masuk kedalam mobilnya.

Didalam mobil tak ada satupun yang bersuara.aqila sendiri masih canggung berhadapan dengan Risa.

Hingga akhirnya mereka sampai di depan gerbang rumah keluarga arion.risa menatap takjub rumah dihadapannya yang seperti istana.

Risa mengetnyit bingung ketika melihat aqila ikut turun.
"Loh qil lo kenapa turun disini?".

Aqila bingung harus menjawab apa.

"Dia tinggal disini,bersama kami tunangannya". Arkhan menjawab dan langsung menarik aqila menjauh memasuki rumah.

Aqila menoleh pada risa dan mengucapkan terima kasih dengan isyarat bibir.risa memaksakan dirinya untuk balas tersenyum sungguh dalam hati gadis itu mengutuk aqila yang selalu berada didepannya dalam segala hal.

Risa berjanji dalam hati akan segera menyingkirkan batu dihadapannya apapun cara yang harus ia tempuh.












TYH(COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang