🌺 33 🌺

419 59 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Disepanjang lorong yang gelap seorang pria memakai hoodie hitam sedang melangkah pelan sembari menyeret besi panjang ditangan kanannya.

Bunyi gesekan antara besi dan lantai terdengar nyaring memenuhi seluruh lorong gelap itu.

Pria itu tiba disebuah pintu kayu yang terlihat lauk.

Kreeekkk,,,,

Suara pintu lapuk itu berderit semakin menambah kengerian suasana malam itu.

Didalam ruangan gelap itu seorang  gadis sedang terikat disebuah kursi.aqila mulai mengangkat wajahnya melihat siapa yang datang.

Gadis itu gemetar ketakutan melihat jika yang datang adalah pria berhoodie yang menyerangnya saat bersama arkhan.

Aqila menggeliat mencoba melepaskan ikatan.mulut gadis itu dilakban hingga tak bisa membuka suaranya.

Dia semakin panik ketika pria itu mulai mengangkat besi panjang yang dibawanya hendak memukul aqila.

"Selamat tinggal cantik,,".

Pria itu mengayunkan besi panjang tersebut pada kepala aqila.gadis itu menjerit tertahan.

"Haaahhhh,,,,hosh,,hoshh,,,"

Aqila mengusap peluh yang membasahi kening serta lehernya.pendingin ruangan rupanya tak memberi efek pada gadis yang sedang dilanda mimpi buruk tersebut.

Gadis itu meraba seluruh tubuhnya.mendesah lega karna itu hanyalah sebuah mimpi.

Bukan hanya memberikan trauma pada aqila,kejadian malam itu membuatnya terbawa dalam mimpi.

Karna tenggorokannya kering,gadis itu turun dari ranjang untuk keluar dari kamar menuju dapur.

Tak ada seorang pun dilantai atas tempat kamar aqila berada.saat menuruni tangga,gadis itu juga tak menemukan siapapun disana.

Hingga dirinya tiba semakin dekat di dapur,terdengar seseorang sedang melakulan sesuatu.

Didepan sana dia melihat Arion dengan celemeknya tengah memotong sayuran.

Sepertinya laki-laki itu sedang memasak sesuatu.arion menyadari kehadiran aqila.laki-laki itu tersenyum lebar padanya.

"Kemarilah,,,gue buatin sesuatu buat Lo!".

Aqila tersenyum mendekat.arion mengernyit keningnya melihat wajah aqila yang sedikit pucat.

"Ada apa?Lo sakit lagi?!".Arion mendekat menempelkan tangannya pada pipi aqila.gadis itu terpejam merasakan dinginnya tangan Arion diwajahnya.

"Enggak kok cuma ketiduran terus sekarang haus".
Aqila sengaja tak memberitahu jika dirinya baru saja bermimpi buruk.gadis itu tak mau Arion cemas.

Arion mengambilkan segelas air untuk tunangannya."minum ini!".

"Terima kasih".aqila langsung meneguknya hingga tandas.

Setelah menaruh gelasnya kembali,aqila memperhatikan Arion yang terlihat lihai memotong beberapa sayuran dan daging didepannya.

"Kamu pinter banget motong sayurnya,kalo aku gak pernah bisa,kata bunda ukurannya kebesaran lah kekecilanlah,nggak ada benernya.

Arion tersenyum mendengar celoteh aqila dimeja pantry.

"Lo tau?gue ahli dalam memotong,bahkan motong daging dari kulitnya".senyum Arion penuh arti.

Namun aqila yang tak tau maksudnya hanya mengira jika arion bisa memisahkan kulit ayam dari dagingnya.

Beberapa menit berlalu.masakan Arion telah siap.laki-laki itu membawa dua piring masakannya kehadapan aqila.

"Makanlah!!".

Aqila hampir meneteskan air liurnya ketika melihat sepiring steak didepannya.tanpa berfikir lama gadis itu langsung melahapnya.

Arion tersenyum senang melihat aqila menyukai masakannya.

"Kata arkhan Lo sempat nusuk orang itu dipunggung ya?".

Pertanyaan Arion membuat aqila menghentikan makannya.

"Emm,,iya waktu itu aku panik jadi langsung ambil pemotong kuku disaku,,".

Arion tersenyum misterius."lain kali tusuk disini,atau tepat dijantungnya,itu akan ngebuat dia langsung mati!".

Arion menyentuh leher samping aqila kemudian turun kedada kiri gadis itu.

Aqila menelan steaknya susah payah.apa arion sedang mengajarinya membunuh seseorang.kalo iya aqila pasti tak akan lulus.
Membunuh nyamuk yang tiap hari minta sedekah darah aja aqila tak berani,bagaimana gadis itu akan membunuh seorang manusia.

Tanpa aqila ketahui,Arion memiliki sifat layaknya seorang psyco.membunuh sudah berulangkali laki-laki itu lakukan.kekuasaan serta koneksi arion yang tak main-main membantunya membereskan para korban yang disiksa dan dihabisinya tanpa jejak.

Untuk menghentikan pembicaraan mengerikan itu,aqila hanya mengangguk saja tanpa bersuara kembali.keduanya melanjutkan makan dengan pikiran masing-masing.

Tbc.

TYH(COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang