45

17.1K 1.3K 639
                                    

Hello, thisismikasa.

Lama banget ya update-nya?

Hehehe...

Soalnya chapter ini emang lebih panjang dari chapter yang biasanya. Soalnya ini kayak epilog gitu. Mirip doang sih.

Nah, kalau kemarin lebih banyak nyeritain MarkHyuckSung, sekarang nyeritain siapa, ya?

Yaudah, yuk ajalah...







Enjoy it






.
.
.
.








"Ruby! Kemari, Baby!"

Seekor anjing papillon berlari kencang menghampiri nyonyanya dengan giring-giring yang berbunyi heboh. Anjing betina langsung melompat ke dalam pelukan si wanita tinggi dan menerima kecupan-kecupan di wajah berbulunya.

"Aigoo.. kyeowo, kyeowo. Kau sudah makan? Snack yang kubelikan enak?" Sibuk saling cium dan menjilat, kemudian seorang lelaki berambut coklat datang mendekati mereka.

"Hey, Darling. Seminarnya sudah selesai?"

Wanita dengan rambut panjang terurai mengangguk sembari tersenyum memperlihatkan tulang pipinya yang menyembul.

"Kau lapar? Ayo kita makan."

Keduanya plus satu anjing berjalan berdampingan menuju parkiran mobil di lingkungan kampus. Lelaki berambut coklat dengan pakaian santai mengambil alih backpack si wanita, menyampirkannya di bahu kokohnya, kemudian satu tangannya merengkuh pinggang ramping wanita bakal calon pendamping hidupnya.

"Mau makan apa? Dimana?"

"Coba tebak." Si lelaki menyeringai. Mata besar itu menerawang, tengah berpikir.

"Hot pot?" Tawa renyah si lelaki terdengar. Dia mengecup tulang pipi tinggi itu kemudian mengangguk.

"Heol, daebak! Padahal aku hanya mengatakan apa yang ada di kepalaku. Tapi ternyata sama dengan apa yang Gege pikirkan." Dia berucap heboh, bangga dengan jawabannya sendiri.

Si lelaki hanya mengulum senyum. Ya, sejujurnya dia tidak punya tujuan mau makan di mana. Dia hanya akan mengajukan tebakan seperti ini dan mengikuti apa yang pertama kali disebutkan oleh tunangannya. Apa yang pertama kali disebut, berarti itu yang paling dia inginkan, bukan? Cara ini jauh lebih efektif ketimbang bertanya langsung, pasti ujung-ujungnya hanya jawaban terserah yang keluar.

"Itu berarti kita jodoh!"
"Bukan, itu berarti aku pintar."

Si wanita masuk ke dalam kursi penumpang depan setelah dibukakan pintu oleh tunangannya. Dia duduk anteng sambil memangku anjing kecil bernama Ruby.

"Kau sudah memberikan undangannya ke teman-teman dosenmu?"

Si wanita mengangguk, "Ada Pak Dosen yang kelihatan tidak terima."

"Dia punya masalah apa denganmu?"

Si wanita mengerjap, "Yuta-Ge ingat pak dosen yang pernah tidak sengaja kita ketemu di supermarket?"

Lelaki berambut coklat yang dipanggil Yuta itu diam sejenak. Kemudian ber-oh heboh, "Ingat!"

"Sebenarnya, dia sempat mendekatiku saat awal-awal aku jadi dosen di kampus. Dia masih gencar mendekatiku, tapi saat melihat Gege di supermarket waktu itu dia jadi kepo dan mundur teratur. Tapi sepertinya dia belum benar-benar rela."

Untold Pain [MarkHyuck (GS)]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang