Unexpected Part 2

5.6K 645 30
                                    

Happy reading❤️
Vote komen dulu ya!

Matahari pagi kembali menyapa. Sinar nya mulai memasuki celah-celah gorden kamar yang ditiduri oleh dua orang. Mereka berdua ialah Rose dan Lisa. Rose dan Lisa masih belum membuka matanya. Mereka berdua seakan tidak terganggu oleh sinar itu.

Ketukan pintu yang awal nya pelan, kini berubah menjadi keras karena tidak mendapat balasan dari penghuni kamar. Itu Jiso, seseorang yang mengetuk pintu kamar Rose dan Lisa.

"Gak bangun juga, gue tinggal jogging ya kalian!" Sudahlah, Jiso sudah lelah berteriak-teriak.

"Rose! Lisa! Ayo bangun! Jangan jadi pemalas disiang bolong gini!" pekikan Jiso mampu membuat salah satu dari orang itu menggeliat terbangun.

"Apa sih! Masih ngantuk gue," kesal Rose.

"Ikutan jogging gak lo?! Habis jogging, kita ada latihan buat Dance Practice!"

Dibalik kamar, Rose mengangguk. Ia tidak peduli Jiso melihat anggukan nya atau tidak.

"Tunggu, gue mau mandi dulu!"

"Bangunin Lisa juga!"

Sebelum menuju kamar mandi, Rose melaksanakan suruhan Jiso. Ia membangunkan Lisa dan menyuruh maknae itu mandi dikamar sebelah.

Tak berselang lama, Rose dan Lisa sudah rapi dengan baju jogging nya. Handuk yang bertengger dileher dua orang itu memberi kesan sexy untuk nya.

"Udah?" tanya Jennie malas.

Rose mengangguk, "Udah, ayo jalan!" 

Mereka berempat mulai meninggalkan dorm mereka. Mereka tak lupa mengunci pintu dorm itu.

Mereka berempat lari beriringan. Seolah-olah mereka lah pemilik jalan ini.

"Habis jogging, mau ada latihan Dance Practice?" tanya Lisa.

"Diundur dulu. Gue tadi dapet telepon, katanya ada pemotretan siang ini."

Rose dan Lisa mengangguk paham. Pandangan matanya beralih pada penjual bubur ayam yang berada di tepi jalan dekat  dengan dorm mereka.

"Makan dulu! Perut gue laper," ajak Lisa.

"Lo tuh lari belum ada 15 menit, malah minta makan!"

"Belum juga ngebakar lemak, lah ini malah nambah lemak!"

Ketiga teman Lisa nyerocos tak karuan. Tapi aneh nya, mereka tak nolak. Malah ikutan duduk dan pesan bubur ayam dengan teh hangat.

Pesanan mereka berempat baru saja selesai disajikan, penjual bubur itu berjalan mendekat ke arah para perempuan sembari membawa nampan yang berisi pesanan mereka.

"Terima kasih, mang."


°^°^°^°

Member blackpink baru saja sampai di tempat pemotretan. Mereka berempat berjalan satu-satu dengan anggun nya. Teriakan dari fans-fans nya menyambut kedatangan blackpink dengan antusias.

"Ini yang pemotretan cuman kita atau gimana?" tanya Jiso pada manager nya saat dirinya dan teman-teman sudah sampai di ruangan yang disediakan.

"Nggk cuman kita. Kita pemotretan nya bareng grup yang datang ke acara musik tahunan kemarin." Jelas manager itu.

Rose membuka mulut nya tak percaya.

"Ada anak nct juga gitu?"

Manager itu mengangguk, mengiyakan ucapan Rose.

"Iya, Nggk nct doang. Masih banyak lagi,"

Rose semakin dibuat melongo mendengar nya. Entah ada rasa senang atau sedih, ia tidak tahu. Ia hanya merasakan ritme jantung nya berdetak dua kali lipat. Ia gugup, ia berharap tidak akan bertatapan dengan laki-laki itu.

"Kenapa lo? Suka sama salah satu member nct?" selidik Jennie.

Rose langsung menggelengkan kepala nya. Tidak menyetujui ucapan Jennie.

"Apasih lo! Main tuduh aja," kesal Rose kemudian berlalu menuju toilet.

Jennie hanya terkekeh, ia berhasil membuat Rose blushing. Eh, blushing?

Disisi tempat lain, Jaehyun duduk di salah satu kursi yang sudah disediakan. Ia sibuk memainkan game yang ada di ponsel nya. Sesekali melirik Haechan yang sedari tadi mengganggu dirinya main game.

Jaehyun kesal, Haechan sudah membuat dirinya kalah dalam game itu. Matanya menatap tajam Haechan dan hanya dibalas kekehan dari laki-laki gembul disamping nya ini.

Jaehyun beranjak dari duduk nya, menaruh ponsel nya kedalam saku celana yang ia kenakan. Kemudian berlalu begitu saja, meninggalkan Haechan yang masih terkekeh kecil.

"Woy bang! Mau kemana!" panggil Haechan.

Jaehyun tak membalas, ia hanya menganggap panggilan Haechan sebagai angin lalu.

"Mau ngapain lo?" tanya Jaehyun ketika mendapati Haechan sudah ada disamping nya lagi.

"Mau ikut lo," balas Haechan enteng.

"Mau ikutan berak?" Haechan menggeleng keras. Langkah kaki nya terhenti begitu saja. Tidak lagi mengikuti Jaehyun lagi.

Sesampainya ditoilet, Jaehyun langsung masuk ke toilet yang biasa dimasuki sesama jenis kelamin nya. Ia tidak benar-benar berak. Ia hanya mencuci muka nya agar tidak mengantuk.

Saat keluar dari toilet, Jaehyun berpaspasan dengan perempuan yang pernah ia temui. Bahkan pernah ia mintai nomor telepon.

Astaga, kenapa jantung nya berdetak tak karuan sekarang!

"Jangan berharap lebih! Dia cuman penonton story!" monolog perempuan didepan nya.

Jaehyun mengernyit bingung. Kenapa kata-kata itu seperti menyindir dirinya? Pasal nya, dia kemarin melihat status perempuan itu di WhatsApp. Tapi, tidak berniat mengirim pesan.

"Kata-kata itu seperti menyindir saya," ujar Jaehyun.

---

To be continued!

Mohon dibaca sebentar ya!

Maaf kalau part ini sama part sebelum nya, Jaerose jarang muncul. Itu dikarenakan aku buat awal ketemuan mereka dengan cara ini dulu. Tenang aja, lama-kelamaan Jaerose pasti muncul banyak di cerita ini.

Terus maaf juga kalau setiap part cerita ini isi nya pendek, bukan karena apa, aku takut kalian nanti bosen.

Mohon pengertian nya.

Boleh minta Satu kata buat part ini sebelum lanjut ke next part, gak?

Lanjut tidak? Kalau aku hiatus beberapa bulan, boleh gak sih? Hehehe

©Copyright by Lirasvra


Unexpected [Jαerose]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang