Unexpected Part 25.

2.9K 243 82
                                    

Happy reading ♥️.

Sudah satu bulan Jaehyun pergi meninggalkan dunia. Keadaan Rose semakin membaik. Rose hampir sembuh dari penyakit Leukimia nya. Itu berkat Jaehyun. Meski Jaehyun sudah tiada, entah kenapa suara semangat dari laki-laki itu terdengar nyata.

Rose belum sepenuhnya ikhlas. Tapi ia mencoba untuk ikhlas meski berat rasanya. Ia pernah mencoba untuk melupakan sejenak kenangannya dengan Jaehyun, tapi itu gagal.

Seminggu yang lalu, kedua orang tua Jaehyun datang menemui Rose. Mereka berdua meminta maaf, terutama nyonya Jung. Nyonya Jung menyesali semua ucapannya tempo lalu.

Rose sudah memaafkan nyonya Jung dari awal. Ia tidak ada niatan untuk balas dendam dengan nyonya Jung. Bahkan, berbuat jahat pada nyonya Jung saja dia tidak bisa.

Masalah nyonya Jung sudah selesai. Rose sering kali menginap di kamar Jaehyun ketika tengah rindu dengan laki-laki itu. Kamar Jaehyun masih terlihat rapi, bahkan wangi. Wangi maskulin Jaehyun membuat Rose menahan rasa sesaknya di dadanya.

Pagi ini, Rose melakukan aktivitas seperti hari minggu biasanya. Bangun tidur, mandi, sarapan, dan berlari kecil mengelilingi taman kompleks.

Ia sudah di perbolehkan melakukan aktivitas sehari-hari oleh dokter. Bahkan, ia juga sudah mulai bergabung lagi di Blackpink. Hanya saja dengan satu syarat, tidak boleh kecapekan.

Rose berlari dengan santai. Senyuman nya tidak pernah luntur dari raut wajah gadis itu. Ia menyapa beberapa orang yang ia kenal. Menjadi ramah, itu sifat Rose dari dulu.

Rose berhenti sejenak. Ia mengatur napasnya seraya mengelap keringat yang mulai bercucuran di daerah kening nya.

"Sendirian?" sontak saja Rose menoleh ke arah sumber suara.

"Iya, Gyu." balas Rose seraya tersenyum singkat.

Kim Mingyu, tetangga baru Rose. Rumah nya tepat di sebelah rumah gadis itu.

"Kenapa? Lo pusing?" Mingyu bertanya dengan nada khawatir. Pasalnya, Rose memegang kepalanya seraya meringis pelan.

"Iya, Gyu." balas Rose lagi.

"Yaudah ayo duduk dulu." Mingyu menuntun Rose untuk duduk di salah satu kursi kosong dekat taman. Ia menatap Rose dengan tatapan khawatir.

"Bentar gue beliin minum dulu." Pamitnya kemudian bangkit dari duduk.

Rose menggeleng, "Gak usah Gyu. Gue gak papa."

"Udah Lo diem disini aja. Gue mau beli minuman dulu,"

Rose hanya mengangguk dengan terpaksa. Ia memijat pangkal hidung nya agar mengurangi rasa pusing.

Pandangan Rose sedikit ngeblur. Ia melihat sesosok Jaehyun berlalu dari kejauhan. Jaehyun itu menginjak tanah.

"Jaehyun?" gumam nya pelan.

Mungkin sedikit halusinasi, ya?

"Lo kenapa?"

"Gue liat Jaehyun disana, Gyu." Rose menujuk arah dimana Jaehyun tadi berada.

Mingyu mengernyitkan alisnya, ia celingukan tak jelas mencari apa yang Rose cari.

"Nggak ada Jaehyun, Rose. Udah nih diminum dulu," Mingyu menyerahkan sebotol air mineral yang ia beli tadi.

Mingyu tau cerita tentang Jaehyun. Rose pernah menceritakan sesosok Jaehyun pada Mingyu. Jangan salah paham, Mingyu tidak menyukai Rose. Dia sudah memiliki tunangan.

°^°^°^°

Sepulang dari taman, Rose langsung membersihkan dirinya. Ia berniat untuk pergi ke rumah Jaehyun. Ia akan menginap di kamar Jaehyun malam ini.

Unexpected [Jαerose]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang