Ekstra part

2.9K 289 160
                                    

Wajib jawab pertanyaan dibawah!
Happy reading ♥️.

Hari ini, Rose berencana pergi ke makam Jaehyun. Sebulan belakangan ini ia pergi ke makam Jaehyun sebanyak 4 kali dalam sebulan, atau bisa di sebut juga seminggu satu kali.

Rose selalu pergi sendirian. Ia tidak ingin ditemani oleh siapapun. Meski dengan orang tua dan teman Jaehyun sekalipun. Bukannya apa, ia hanya ingin menikmati suasana sepi seperti itu. Hanya ada dirinya dan juga raga Jaehyun.

Sebelum berangkat menuju makam, Rose mampir ke toko bunga. Ia membeli sebuket mawar merah seperti biasanya.

Sesudah membeli bunga, ia pun kembali menancapkan gas nya menuju makam Jaehyun yang lumayan jauh dari toko itu.

Memakan waktu 30 menit untuk sampai disana.

"Kakak cantik mau ke makam nya kakak tampan, ya?" tanya seorang gadis kecil saat Rose mulai berjalan menuju tempat Jaehyun.

Rose berhenti sejenak, ia tersenyum kemudian mengangguk pelan.

"Iya sayang. Kamu sendirian lagi?"

Gadis kecil itu menatap Rose dengan polosnya seraya mengangguk kecil.

"Ibu kamu kemana lagi?"

"Ibu lagi bantuin orang itu," gadis itu menunjuk ke arah ibu nya.

"Yaudah, kakak mau pergi dulu ya. Kapan-kapan kita ngobrol lagi," Rose mengusap rambut anak itu dengan sayang. Ia merogoh tas nya untuk mengambil sebuah permen lollipop yang tadi ia beli di toko bunga.

"Ini buat adik manis. Semoga adik manis selalu bahagia, ya."

"Terima kasih kakak cantik. Ngomong-ngomong, tadi aku lihat ada cowok yang mirip banget sama kakak tampan. Dia jalan ke arah sana," Anak kecil itu menunjuk ke arah selatan. Rose pun mengikuti arah jari dari anak itu. Disana tidak ada siapa-siapa.

Dia Clara, anak kecil berjenis kelamin perempuan yang selalu bertemu dengan Rose di pemakaman ini. Clara mengetahui sosok Jaehyun dari foto yang ada di depan makam Jaehyun. Clara adalah anak dari seorang ibu-ibu yang pekerjaannya hanya sebatas membersihkan makam.

Setiap Clara sendirian, ia selalu mensibukan dirinya dengan membersihkan makam Jaehyun yang sudah banyak runtuhan dedaunan yang kering. Itu yang membuat Rose suka dengan gadis kecil itu.

Merasa tidak ada siapa-siapa disana, Rose pun terkekeh pelan.

"Mungkin kamu salah lihat kali. Kalau gitu, kakak pamit dulu, ya. Sampai jumpa, Clara."

Rose berjalan meninggalkan Clara. Ia berusaha tidak memikirkan ucapan Clara tadi. Ia hanya menganggap jika itu halusinasi Clara saja.

"Selamat pagi menjelang siang, sayang." sapa Rose pada batu nisan Jaehyun.

Tangan Rose terulur untuk mengusap lembut batu nisan itu.

"Apa kabar? Selalu bahagia disana, ya."

"Aku datang lagi. Datang dengan rasa rindu yang kembali muncul seperti biasanya. Kamu nggak keberatan kan kalau aku rindu? Hahaha" Rose tertawa di akhir kalimatnya.

"Aku tebak, pasti kamu rindu aku, kan? Jangan bilang enggak ya! Buktinya tiap malam kamu dateng ke mimpi aku!"

"Jae, kalau misalkan aku udah nemu pengganti kamu, gimana? Kamu nggak marahkan sama aku? Tapi, jangan khawatir kalau aku berpaling. Sampai saat ini, perasaan ini masih milik kamu seutuhnya, hahaha." Lagi, Rose tertawa di akhir kalimatnya.

Sejak Jaehyun tidak ada, Rose sudah terbiasa berbicara sendiri seperti ini. Ditemani dengan hembusan angin yang perlahan menerpa wajah mulusnya. Rose memejamkan matanya sejenak. Ia menikmati setiap hembusan angin yang berlalu di sekitarnya.

"Disini sejuk ya Jae. Boleh gak sih aku bangun rumah di samping makam kamu?" Kekeh Rose.

Rose kembali membuka matanya. Ia lupa bercerita dengan Jaehyun tentang satu hal yang paling penting ini.

"Oh iya, penyakit Leukimia ku udah nggak separah dulu Jae. Bahkan kata dokter, aku hampir sembuh. Itu berkat kamu. Setiap aku malas kemo, ucapan semangat kamu selalu terngiang-ngiang di pikiran ku. Jangan bilang aku bucin ya! Emang kenyataan nya gini kok."

Rose mendekatkan kepalanya ke batu nisan Jaehyun. Ia menyenderkan kepalanya di batu nisan itu. Air matanya lolos begitu saja. Perasaan nya sangat lemah setiap membahas Jaehyun.

"Hiks..." suara isakan Rose mulai terdengar.

Kacau, satu hal yang mendefinisikan perasaan Rose satu bulan ini.

Sinar matahari yang sangat terik tadi seketika mulai redup. Matahari nya mulai tergantikan dengan awan hitam yang akan menurunkan air hujan.

Di samping batu nisan Jaehyun, tubuh Rose di guyur air hujan. Hujan mengguyur dengan sangat deras. Sampai-sampai isakan Rose tadi tidak terdengar lagi.

"Aku nyerah boleh gak sih?" monolog Rose.

"Nggak boleh lah, sayang."

Tunggu, suara itu terdengar nyata di indera pendengaran Rose. Suara itu sangat mirip dengan suara yang belakangan ini membuatnya rindu. Itu seperti suara Jaehyun.

Rose menghentikan tangisannya sejenak. Ia merasakan jika air hujan tidak lagi mengguyur tubuh nya.

Rose pun mendongak, melihat sebuah payung yang saat ini terdapat di atas kepala nya. Gagang payung itu tengah di genggam seseorang.

Rose sontak saja menoleh ke arah orang itu. Dan...

"Jae--jaehyun?" kaget Rose.

Sangking kagetnya, ia segera bangkit dari berlutut nya. Menatap seseorang di depannya ini dengan pandangan tidak percaya. Ini Jaehyun nya?

"Kamu beneran Jaehyun?" tanya Rose dengan raut wajah yang masih kaget.

Seseorang itu tersenyum, kemudian mengangguk pelan.

"Iya ini aku, sayang." balas laki-laki itu.

Tanpa aba-aba Rose langsung memeluk tubuh laki-laki itu dengan sangat erat. Ini bukan mimpi, buktinya pelukannya terasa nyata.

"Ini nggak mimpi kan?" tanya Rose seraya mendongak.

Jaehyun menggeleng, "Aku masih hidup, Rose." Balasnya sambil mempererat pelukan.

"Kamu nggak bohong?!" Lagi, seseorang yang mengaku Jaehyun itu menggeleng.

"Aku beneran masih hidup, Rose."

"Kok bisa!" Rose melepas pelukannya dengan keras. Ia mendorong tubuh laki-laki itu agar menjauh.

"Terus yang di dalam sini siapa?"

"Sini peluk lagi," bukannya menjawab, Jaehyun malah merentangkan tangan nya. Menyuruh Rose untuk masuk kedalam pelukan laki-laki itu lagi.

"Jelasin dulu!"

"Penjelasan nya lanjut di part dua, ya." ucap Jaehyun.

---

Ekstra part dua nya lanjut tahun baru ya, xixi.

Sebelum lanjut ke ekstra part dua, mau tau menurut kalian cerita ini gimana?

wajib banget dijawab :(

Unexpected [Jαerose]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang