Unexpected Part 15

2.3K 284 98
                                    

Miss me?




































































Dua Minggu belakangan ini, Rose kehilangan nafsu makannya. Rambut nya juga sering rontok akibat efek samping dari kemoterapi yang ia jalani semenjak seminggu lalu.

Jaehyun selalu ada disisi Rose, menemani perempuan itu untuk menyembuhkan penyakitnya. Meski tak membutuhkan waktu yang sebentar, Jaehyun yakin, Rose bisa sembuh jika perempuan itu yakin untuk melawan penyakitnya.

Saat ini, Jaehyun baru saja selesai menyiapkan makan siang untuk Rose. Laki-laki itu melangkahkan kaki nya seraya membawa nampan yang berisi sebuah mangkuk dan sebuah gelas yang sudah Jaehyun sediakan.

Jaehyun tak pernah absen, ia selalu berusaha agar selalu ada untuk perempuan ini. Jika sudah bucin seperti ini, Taeyong dan yang lainnya tak bisa mencegah.

"Sini biar gue aja yang nyuapin," ucap Jiso menawarkan diri untuk menyuapi Rose.

Jaehyun menggeleng cepat, ia yang akan menyuapi Rose kali ini.

"Udah biar gue aja." Jaehyun mendudukkan badannya tepat di sebelahan ranjang Rose.

Jaehyun mulai memasukkan sesendok bubur ke dalam mulut Rose yang pucat.

"Udah Jae," baru sekali suap, Rose sudah menolak suapan kedua.

"Baru satu suapan sayang,"

"Udah, aku gak nafsu." Tolak Rose seraya mndorong pelan mangkuk yang dibawa Jaehyun.

Jaehyun tak menyerah, dia kembali menyodorkan satu suapan lagi untuk Rose. Tatapan nya berubah menjadi dingin, dan Rose takut itu.

Rose menghela napas nya pelan, dirinya memakan suapan kedua dari Jaehyun. Kemudian mengulurkan satu tangan nya untuk mengelus pipi laki-laki itu.

"Makasih, Jae." Ungkap Rose seraya tangan nya mengusap pipi mulus Jaehyun.

Wajah yang tadinya datar kini berubah menjadi wajah dengan seulas senyuman. Jaehyun mendaratkan kecupan manis di dahi Rose. Membuat Rose tersipu malu. Pasalnya, di sekitar mereka masih ada ketiga temannya.

"Uwu-uwuan teros!" Sindir Lisa.

"Ayolah pergi, kita kan phobia keuwuan." Jennie bangkit dari duduknya diikuti oleh ketiga temannya. Mereka berlalu pergi meninggalkan dua orang insan yang tengah kasmaran.

"Pintu nya gak usah ditutup! Takutnya kalau di tutup, waktu dibuka Rose udah positif." Ucap Jiso seraya terkekeh pelan.

Setelah ketiga perempuan itu berlalu pergi, Rose segera menghamburkan dirinya ke dalam pelukan Jaehyun. Senyum perempuan itu terbit, ditambah dengan seulas rona merah pada pipinya yang menambah kesan gemas menurut Jaehyun.

Jaehyun meletakkan mangkuk nya, membalas pelukan perempuan itu dengan penuh kasih sayang.

"Terima kasih banyak, Jae. Karena kamu, aku punya semangat buat hidup." Rose berucap dengan sangat tulus. Wajahnya mendongak, menatap wajah Jaehyun yang saat ini juga menatap nya. Mereka berdua tersenyum bersama. Baru saja, di dalam hati mereka sedang merapalkan beberapa kata yang bisa disebut dengan doa.

Dan tanpa disadari, doa mereka tak sengaja sama. Meminta kepada Tuhan agar hubungan ini terjalin hingga sampai ajal menjemput. Doakan, semoga saja mereka berjodoh.

°^°^°^°

Jaehyun baru saja sampai di dorm nya. Laki-laki itu berjalan seraya menenteng beberapa kantung plastik yang berisi makanan untuk para member Nct.

Unexpected [Jαerose]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang