Di rumah besar, terang dan elegan. Wanita cantik usia 37 tahun jalan bawa piring lengkap sama spaghetti meatballs buat makan malem putranya.
Ibu satu anak itu sajiin makanan sederhana itu depan anaknya yang berusia 7 tahun.
Ahn Minhee usia 7 tahun, putra hasil pernikahan Kim Minju dengan suaminya, Ahn Yujin selama 8 tahun lamanya.
Kim Minju akhirnya mau menikahi laki laki yang dua tahun lebih muda dari dia setelah mereka pacaran selama 5 tahun.
Yujin yang kerja sebagai direktur cabang perusahaan LG Korea itu disebut beruntung punya istri yang baik, cantik plus jago masak.
Dimana Minju dulu di kenal sebagai primadona sekolahnya dan sejak dulu hanya Yujin yang mampu meluluhkan hati Kim Minju.
Wanita itu senyum natap putranya yang makan lahap karena masakan mamanya enak. Minju juga ikut senyum liatnya sampai ponselnya dering.
"Siapa ma?" anaknya kepo nanya.
"Papa, sayang" Minju angkat panggilan yang ternyata dari suaminya.
"Halo?"
"Halo, aku pulang agak telat. Ada yang mau aku omongin juga"
"Omongin apa? bilang aja"
"Hmmm nanti aja waktu aku pulang. Kamu istirahat aja dulu, malam nanti aku mau bicara"
"Yasudah, kamu hati hati ya. I love you"
"Hmm"
Pip!
Telpon dimatikan sepihak sama suaminya. Minju hela nafas terus lanjut natap anaknya yang makan sambil bertanya tanya soalnya percakapan orang tuanya.
"Papa kenapa ma?" Minju usap puncak kepala putranya sambil senyum.
"Papa pulang telat sayang, mungkin papa harus lembur. Jadi kita bobo duluan ya abis ini" Minhee ngangguk sama suruhan mamanya terus dia cepat cepat habisin spaghettinya buat nurut kata mamanya.
...
Jam 3 pagi, Minju buka matanya ngerjap waktu rasain tangan dingin nyentuh pipinya. Dia natap suaminya yang udah duduk di sebelahnya.
Minju tidur di sofa buat nunggu suaminya pulang, dan ya ternyata suaminya pulang telat banget.
"Yujin, kamu baru pulang?" Yujin ngangguk sama pertanyaan Minju. Minju langsung peluk leher suaminya terus dia kecup pipi Yujin.
"Kamu mau mandi dulu? aku siapin air angetnya" Yujin gelengin kepalanya terus natap Minju.
Minju jadi bingung sama Yujin. Keliatan ada yang gak beres sama suaminya, tapi dia berusaha positif thinking semuanya bakal baik baik aja.
"Aku minta maaf sama kamu, minju" Minju makin bingung, suaminya tiba tiba minta maaf.
"Kenapa? kamu kenapa? ada masalah di kantor?" Yujin gelengin kepalanya.
"Bukan soal kantor, tapi soal kita" Minju makin bingung. Dia mikir, apa yang salah sama mereka.
"Kita kenapa?" Yujin nunduk ngerasa berdahak juga, tapi dia harus jujur sama istrinya.
"Kamu tau sekertaris aku di kantor? jang wonyoung?" Minju ngangguk.
"Aku jatuh cinta sama dia. Dan kita sudah jalan 2 tahun, juga wonyoung sudah mau 33, jadi dia minta aku nikahin dia secepatnya. Soalnya kita juga sering berhubungan, dan aku minta maaf sudah khianatin kamu"
Minju diem aja, tapi air matanya ngalir. Dia dengerin kata kata lembut suaminya yang sebenarnya nyakitin.
Yujin juga cuma bisa noleh dan natap gimana sedihnya istrinya tau kalau selama ini ternyata ada yang terjadi dalam pernikahan mereka yang adem ayem.
Yujin bawa Minju kepelukannya, dan Minju gak nolak sama sekali. Minju tetep bales pelukan suaminya karena dia mencintai suaminya itu.
"Aku gak bisa lagi bohongin kamu, tapi kamu harus bahagia. Aku cuma mau kamu bisa cari lagi laki laki lain yang lebih baik dari aku"
"Aku akan menikahi wonyoung akhir tahun ini, jadi aku mau kita cerai. Dan untuk anak, aku bakal berikan dia ke kamu, dan aku gak akan egois soal ini, kamu bakal dapet rumah ini dan setengah dari harta aku" Minju cuma bisa diem sambil ngeratin pelukannya di pinggang Yujin.
Yujin bales pelukan itu, tapi Yujin agak aneh sama apa yang Minju lakuin. Karena Minju gak marah atau nolak sama dia.
Minju juga gak keliatan marah sama dia, tapi terlihat gimana sedihnya Minju bakal di cerai sama dia.
"Aku mau kasih tau minhee secepatnya, dan aku yang bakal urus semua surat cerainya" Yujin bilang.
Minju langsung gelengin kepalanya terus natap wajah ganteng suaminya. Minju hapus pelan air matanya.
"Jangan kasih tau minhee dulu, biar aku yang jelasin kedia. Seenggaknya sampe kamu menikah sama wonyoung, kasih aku waktu buat siapin semuanya" Yujin natap Minju.
"Kamu minta apa lagi dari aku? kamu bilang aja, aku bakal kasih. Aku juga bakal tetap nafkahin kamu sama kebutuhan minhee walaupun nanti aku sama wony" jelas Yujin.
"Kamu kasih aku waktu, aku cuma mau mikirin ini sendiri dan biar aku yang ngomong dan bicara sama minhee"
"Masih ada 4 bulan sebelum pernikahan kamu sama wony, jadi kasih aku waktu buat siapin dan bawa minhee pergi" Yujin ngangguk sama permintaan Minju.
"Kamu bisa bilang sama aku kalau kamu udah siap" Minju ngangguk terus beranjak dari duduknya.
"Kamu istirahat aja sekarang, aku mau tidur di kamar minhee. Saklar airnya biar aku hidupin, itu juga ada spaghetti aku buat tadi, bisa kamu angetin" Minju nitikin air matanya sambil bicara.
Yujin makin ngerasa bersalah, dia ngerasa bersalah liat wajah sedih istrinya. Dan dia ngerasa gagal buat menuhin janji buat bahagiain istrinya dulu.
Yujin cuma natap punggung Minju yang pergi jalan kearah kamar Minhee. Dia tau istrinya nangis sesenggukan dari bahu istrinya, cuma dia gak bisa berbuat apa apa.
Dia jatuh cinta sama Jang Wonyoung, dan dia gak bisa untuk pisah sama wanita itu. Mungkin dia gila, tapi rasa cintanya sama Minju gak sebesar rasa cinta dia ke Wonyoung sekarang.
T.B.C.
Hai, colab sama abang nih😚😽
Ayo comment, kasih saran atau kritik juga boleh kok kaka😙
Selamat membaca~