Aubrey ChatarinaLi, ke rooftop dong
Liana
Ngapain?
Aubrey Chatarina
Mau curhat nih :(
Liana
Ok.
Setelah membalas pesan dari Aubrey, Liana langsung menutup novel yang tengah ia baca sejak bel istirahat berbunyi. Lalu menyimpannya dikolong meja.
Sebenarnya Liana malas beranjak dari kursinya. Suasana kelas yang sepi sangat mendukung untuk membaca novel romansa yang baru saja ia pinjam dari Risa beberapa hari yang lalu. Tapi, sepertinya dia harus menunda. Takut-takut Aubrey memiliki masalah yang penting.
Dengan malas Liana bangkit dari kursinya, dan melangkah keluar dari kelas menuju rooftop.
Liana membuka pintu besi yang mengubungkan ke rooftop. Matanya berpendar mencari keberadaan Aubrey. Namun yang ia lihat justru hanya kekosongan. Berdecak kesal, Liana berjalan menuju kursi kayu dekat tembok pembatas.
"Dia yang butuh dia yang ngaret." Gerutu Liana sambil mendudukkan bokongnya dikursi tersebut.
Semenjak dekat dengan Kai, rooftop merupakan tempat yang tidak pernah Liana kunjungi lagi. Padahal dulu saat bel istirahat baru saja berbunyi, kakinya akan langsung otomatis melangkah ke tempat ini. Dan tujuannya hanya satu, yaitu memperhatikan Kai dari jauh.
Liana menopangkan dagunya diatas lipatan tangan yang berada ditepi pembatas rooftop. Matanya memandang lurus kearah pepohonan rindang halaman belakang sekolah dengan pandangan menerawang. Mengingat masa-masa saat dirinya masih mencintai dalam diam.
Saat dimana Liana tidak pernah menaruh harapan atau ekspetasi yang tinggi terhadap Kai.
Saat itu, Liana merasa kebahagiaan jauh lebih mudah untuk dirasakan. Bahkan hanya dengan hal kecil sekalipun. Seperti, Memperhatikan Kai dari jauh, melihat wajah Kai yang sedang tertawa lepas bersama teman-temannya. Atau tidak sengaja berpapasan dikoridor sekolah. Walau tidak saling menyapa, dan hanya melihat cowok itu berlalu begitu saja.
Suara derit pintu besi yang dibuka membuyarkan lamunannya. Ah, itu pasti Aubrey, pikir Liana tanpa mengalihkan pandangannya dari pepohonan rindang. Menunggu Aubrey duduk disampingnya. Hingga suara langkah itu semakin dekat menghampirinya.
"Lian,"
Mendengar suara berat yang sangat familiar ditelinganya itu membuat Liana membeku ditempat. Jantungnya seakan berhenti berdetak untuk sesaat. Tanpa melihat pun Liana tau siapa laki-laki yang berdiri dibelakangnya sekarang.
Liana mendengus pelan. Sial, dia pasti dijebak.
Dengan gerakan cepat Liana berdiri, lalu melangkah hendak meninggalkan tempat itu.
Melihat Liana yang akan pergi, Kai buru-buru menahan pergelangan tangan Liana dan menariknya hingga Liana mundur beberapa langkah.
"Lian, please... Kasih gue kesempatan untuk jelasin semuanya." Mohon Kai dengan wajah memelas. Pegangannya pada pergelangan tangan Liana turun, menggenggam telapak tangan Liana dengan erat.

KAMU SEDANG MEMBACA
CHOOSE OR LOSE
Fiksi RemajaSeandainya kamu tahu. Satu saja perlakuan manis yang kamu berikan kepadaku, menumpuk begitu banyak harapan besar dihatiku. -Liana Arabella Syandana Kailendra Alderio, laki-laki tampan yang setahun belakangan ini memenuhi hati seorang gadis remaja be...