"Cita-citaku tidak hanya jadi reporter tapi aku ingin selalu berada di dekatmu."
-Umi Atmawati~~~~
Saat aku minta slip gaji terakhir Ayah, aku malah "disemprot" gajelas sama beliau. Aku gabisa menuliskan kata-katanya yang pasti itu sangat menyakitkan bagiku. Dapet sih silp gajinya tapi aku rasa Ayah tidak setuju aku masuk politeknik itu. Meski begitu, aku tetap nekad mendaftar SNMPN sendirian. Pikirku daftar ini kagak bayar paling cuma ngeluarin uang buat fotokopi berkas sama ngirim berkas doang ke politeknik.
Jujur aja daftar SNMPN benar-benar ribet. Pertama daftar online di web pendaftaran SNMPN. Ngisi biodata diri dan keluarga, ngisi nilai raport plus rata-ratanya, scan rapor dari semester 1 sampai 5 dan scan prestasi. Belum lagi jaringan dirumah kadang ga bagus. Duhh beneran merepotkan bikin emosi. Abis ngisi biodata segala macem, ada kuisioner yang harus kita jawab. Pertanyaannya cuma "kamu tau seleksi ini dari siapa?" Dan "kamu daftar ke politeknik atas keinginan apa?" Jawaban yang diberikan tidak akan memengaruhi proses seleksi jadi aku jawabnya ga terlalu serius nanti baper terus ditinggal wkwk. Setelah jawab kuisioner akan diperlihatkan preview dari formulir pendaftaran SNMPN sebelum nanti di finalisasi lalu di download. Ku cek berkali-kali tidak ada yang salah. Dirasa sudah yakin aku langsung klik finalisasi dan akhirnya aku bisa menyelesaikan pendaftaran online SNMPN 2020.
"Alhamdulilah dari sore ngisi akhirnya abis maghrib udah selesai." Kataku sambil meregangkan badan yang pegel.
Aku kembali membereskan berkas-berkas ke tempat semula. Aku juga mengembalikan surat slip gaji pada Ayah. Dia hanya diam tidak berkomentar apa-apa atau sekedar bertanya, "udah daftarnya?" Ia diam seakan-akan tidak tau. Aku akan membuat beliau berkata, "kau hebat" ketika aku berhasil mendapatkan undangan di Polimedia. Aku ga lagi ngehalu, aku serius. Seserius aku mencintai Riski tapi dia cuma main-main haha.
Aku kembali ke kamar. Hari ini aku harus menyiapkan berkas-berkas yang dibutuhkan untuk dikirim ke politeknik. Aku memasukkan semua berkas tersebut ke dalam plastik panjang berwarna putih. Tau kan kertas yang sering ada di tukang fotokopian buat ngebungkus kertas fotocopy. Setelah memasukkannya, aku memasukkannya ke dalam tas untukku fotocopy besok di sekolah.
Aku duduk bersandar di tembok kamar sambil buka ig polimedia liat storynya yang berisi tata cara pendaftaran SNMPN. Aku skip story yang bertitik itu sampai pada berkas-berkas yang harus dikirim kesana. Berkas-berkas tersebut terdiri dari fotocopy raport semester 1 sampai 5 dilegalisir, formulir pendaftaran snmpn, fotocopy sertifikat lomba dilegalisir, surat keterangan sehat, fotocopy akte, fotocopy kartu keluarga, pas foto ukuran 4x6 dua buah, terakhir adalah fortofolio.
"Ha? Fortofolio? Masa ada sih?" Aku liat story selanjutnya.
Ternyata di Polimedia ada fortofolio buat berkas SNMPN. Ga semua jurusan disuruh bikin fortofolio sih cuma beberapa doang. Sialnya dua jurusan yang aku pilih yakni penerbitan dan penyiaran adalah jurusan yang harus membuat fortofolio. Aku gatau itu berpengaruh pada seleksi atau enggak yang jelas semakin banyak fortofolio maka semakin bagus. Untuk jurusan penerbitan fortofolionya itu bikin cerpen, puisi atau semacam karya tulis lain terus di print. Sementara yang jurusan penyiaran kalo ga salah bikin video pendek abis itu disimpan ke dalam CD.
Aku baca persyaratan fortofolio membuat pening kepalaku. Masa aku harus membuat fortofolio dua sekaligus. Sepertinya ga mungkin dua-duanya maka aku akan membuat fortofolio di salah satu jurusan yang ku pilih. Aku memutuskan membuat fortofolio jurusan penerbitan. Aku mulai mencari karya tulis entah puisi atau cerpen yang pernah aku tulis di buku maupun memo handphone. Setelah aku menemukannya, aku copy lalu paste di ms word. Aku lakukan berulang berkali kiranya ada 4 file fortofolio yang setiap file terdapat satu sampai dua halaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Mencintaimu Sejauh 84, 1 KM (Cikampek - Jakarta)
RomancePERINGATAN! SIAPKAN TISUE UNTUK MEMBACA INI. SAYA TIDAK BERTANGGUNG JAWAB KALO KAMU BAPER. Ini yang dialami oleh Umi, cewek berkacamaya kelas 3 SMA yang mencintai mantan pacarnya Riski. Mereka hanya menjalin hubungan dari dunia maya selama 6 bulan...