"Aku tidak bisa mencintainya lagi tapi aku berharap dia segera menemukan kebahagiaannya bersama orang lain."
-Purnomo Mariski~~~
Beberapa jam sebelum paket ditemukan...
Disisi lain sebuah tempat yang jauh berjarak kurang lebih 84, 1 KM dari tempat tinggal Umi. Di sebuah indekos yang terletak di daerah Kebayoran Lama Jakarta Selatan seorang laki-laki tengah bersiap-siap untuk pergi bekerja.
Di depan cermin ia merapihkan rambutnya yang agak ikal tanpa ekspresi. Wajahnya datar seakan hidupnya berjalan seperti biasa. Waktu baru saja menunjukkan pukul 07.00 pagi tapi ia tidak menunjukkan senyum semangat. Justru ia memasang raut wajah menyedihkan seakan ingin berkata, "gue capek kerja terus. Pengen libur kek orang-orang." Meski begitu, ia harus tetap pergi bekerja di akhir pekan.
Sebelum membuka pintu kamar indekos ia mengecek semua barang bawaan di dalam tas kecil. Ia hampir lupa membawa kartu tanda pengenal. Dia mencari benda berharga itu di sekitar kamar indekos yang sangat berantakan. Banyak tumpukan baju kotor serta sisa makanan semalam yang tidak dirapihkan. Jika ia tidak mengenakan kartu tersebut maka dia tidak boleh masuk ke gedung Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Sejak awal maret ia bertugas di gedung itu untuk mempersiapkan peralatan media demi persiapan acara konferensi pers yang di mulai dari jam 12 siang.
Akhirnya ia menemukan kartu tanda pengenal televisi ternama itu di meja kecil bertumpuk buku-buku. Ia langsung mengenakannya di kerah seragam warna hitam dipadu dengan balutan jaket motif batik warna biru tua dan celana panjang warna cream.
Laki-laki itu keluar turun dari indekosnya yang berada di lantai dua menuju halaman kosan. Ia mengambil sepeda gunung yang ada stiker kecil berlogo stasiun televisi tempat ia bekerja lalu berangkat ke kantor studio. Laki-laki tadi itu adalah Riski.
Jalanan kota Jakarta yang biasanya selalu macet serta padat dipenuhi oleh kendaraan roda dua maupun roda empat berubah menjadi ruang lenggang sepi. Pemandangan ini baru pertama kali ia lihat sejak hampir dua tahun memutuskan merantau di Ibukota.
Itu disebabkan karena Pemprov Jakarta sedang menerapkan PSBB atau pembatasan sosial berskala besar.Di sepanjang perjalanan ia bernyanyi. Suaranya tidak bagus dan tidak terlalu jelek juga. Dia menyanyikan lagu jepang berjudul "torisetsu" Nishino Kana. Lagu yang pernah ia nyanyikan bersama Umi saat masih menjadi pacarnya.
Ia sampai di studio televisi yang terletak di daerah Senayan. Ia segera masuk ke ruangan berkumpul dengan tim rekan kerja lainnya. Setelah berdiskusi mengenai agenda hari ini, Riski bersama tim yang lain pergi ke gedung Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau disebut BNPB.
Bekerja di media pemberitaan memang tidak mudah. Banyak aturan yang harus ditaati semenjak pandemi seperti memakai masker, jaga jarak atau sosial distancing, penyemprotan disinfektan tiap memasuki ruangan dan banyak lagi protokol kesehatan lainnya. Walau demikian ia bersyukur masih bisa bekerja disaat pandemi dibandingkan dengan orang diluar sana banyak dirumahkan bahkan di phk karena perusahaan berhenti beroperasi tidak lagi bisa memberi upah bagi para pekerja.
Riski tengah mempersiapkan peralatan media entah itu memperbaiki kabel, memasang kamera atau peralatan media yang tidak diketahui namanya demi terlaksana konferensi pers agar masyarakat mendapatkan informasi yang benar dan tidak panik menghadapi pandemi.
Setelah semua peralatan sudah siap kemudian dia mengambil hape dari saku celana. Ia buka whatsapp membaca sebuah chat dari seseorang beberapa menit lalu. Jarinya mengetik pesan sambil tersenyum lalu mengirimnya. Kira-kira chat dari siapa yang bisa membuat orang sedingin dia tersenyum lembut seperti layaknya bunga sakura bermekaran di musim semi? Apa Umi ngechat dia memberikan semangat? Dia tidak mungkin melakukan itu yang katanya seperti uji nyali. Apa mungkin dia tadi chatan sama ceweknya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Mencintaimu Sejauh 84, 1 KM (Cikampek - Jakarta)
Roman d'amourPERINGATAN! SIAPKAN TISUE UNTUK MEMBACA INI. SAYA TIDAK BERTANGGUNG JAWAB KALO KAMU BAPER. Ini yang dialami oleh Umi, cewek berkacamaya kelas 3 SMA yang mencintai mantan pacarnya Riski. Mereka hanya menjalin hubungan dari dunia maya selama 6 bulan...