Chapter 21

5 0 0
                                    

"Ada saatnya fase kegagalan kamu akan berganti menjadi fase keberhasilan. Bersabar dan terima apa yang terjadi dalam hidupmu."
-Umi Atmawati

~~~

Aku menghabiskan waktu dengan melakukan hal biasa seperti bantu orangtua, nyapu, ngepel, nyuci, nyetrika, tapi yang paling banyak menyita waktu adalah rebahan dan nonton anime. Sumpah enak banget rebahan sambil nonton anime. Selama karantina aku namatin 2 anime season dan 4 film bahkan sampai cerita ini ditulis aku sedang nonton anime clannad S2. Melakukan hal itu benar-benar membunuh waktu hingga tak kusadari sudah bulan April.

Sudah ku lupakan soal kegagalan SNMPN Polimedia Jakarta. Aku sudah tidak terlalu berharap pada politeknik yang ciri almamaternya warna ungu tersebut. Tidak ada waktu lagi buat bersedih. Saatnya untuk bangkit dan persiapkan diri terutama mental untuk pengumuman SNMPTN. Dari kejadian tersebut aku belajar agar aku tidak terlalu berharap pada sesuatu yang belum tentu jadi milikku. Hanya rasa sakit yang aku rasakan ketika apa yang aku inginkan ternyata bukan untukku. Hal itulah yang akan aku terapkan pada pengumuman SNMPTN.

Beberapa hari lalu aku membalas story whatsapp Riski sedang melakukan tes covid-19 dengan caption "takut." Aku membalasnya agar ia tak usah takut. Beberapa menit kemudian ia membalas pesanku. Ia mengatakan bahwa hasil dari tesnya menunjukkan bahwa ia negatif covid-19.

Alhamdulilah ya Allah. Terimakasih sudah jaga Riski. Kataku dalam hati.

Tenang rasanya mengetahui ia negatif covid-19. Aku jadi ga khawatir lagi sama dia. Selama wabah ini menyeruak, aku selalu khawatir sama diri sendiri, orangtua, temen-temen, dan sama dia juga. Bagaimana tidak yang dirumah aja seperti aku bisa aja kena apalagi dia yang kerja siaran di luar ketemu sama orang banyak. Aku harap dia selama kerja jaga jarak sama orang, pake masker kalo keluar, cuci tangan jangan lupa kalo perlu bawa cairan pencuci tangan biar ga kena covid-19.

***

Pagi itu sekitar jam 8 aku baru bangun tidur. Semalam aku begadang nonton anime. Aku mengambil hape dengan mata tertutup seolah aku sudah tau dimana hapeku berada. Aku sedikit membuka mata karena sinar hape lalu aku melihat tanggal di layar kunci.

"8 April, ya?" Kataku menaruh hape lagi. Aku masih tiduran sambil memeluk bantal. "Kayak ada sesuatu tapi apa yaa?" Aku merasa ada sesuatu akan terjadi hari ini tapi aku tidak ingat.

Aku mengambil hape buka aplikasi kalender. Biasanya aku suka menulis agenda disana. Di tanggal 8 april tertulis pengumuman SNMPTN.

"Ehh sekarang pengumuman SNMPTN ya?" Aku hampir dibuat bangun karena aku melupakan hari penting itu. Hari dimana sekitar kurang lebih 400 ribu siswa seluruh Indonesia merasakan ketegangan yang luar biasa. Ini jadi ajang penentuan apakah 3 tahun usaha mereka termasuk aku akan terbayar dengan tanda hijau pertanda lolos masuk seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri.

"Pengumumannya sih jam 1 siang tapi kenapa masih jam segini kok rasanya deg-degan ya?" Aku memegang dada ngerasa jantungku berdetak lebih dari biasanya. Pikiranku dipenuhi dengan pengumuman SNMPTN. Mencoba mengalihkan pikiran dengan nonton anime yang baru semalam aku download aja tidak mampu menghilangkan pikiranku walau hanya sesaat. Ahh menyebalkan.

Tak terasa waktu menunjukkan jam setengah satu siang. Jntungku semakin tidak karuan. Rasa takut tak bisa ku kendalikan. Aku segera keluar kamar ambil air wudhu untuk sholat dzuhur meminta sama Allah agar perasaan gugup ini hilang dan semoga aku keterima SNMPTN.

Aku Mencintaimu Sejauh 84, 1 KM (Cikampek - Jakarta)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang