"Pernah sempat berpikir kok aku terus yang ngejar dia? Coba sesekali aku ga ngejar dia berharap dia peka lalu ngejar aku.
Pada akhirnya hal itu tidak terjadi."
-Umi Atmawati~~~~
Sudah sekitar tiga hari semenjak surat edaran Pemkab Karawang mengenai belajar dirumah akibat pandemi covid-19 diterbitkan. Aku rebahan main hape berkeliling sosial media selama dirumah menunggu kepastian kapan ujian sekolah. Menurut info yang ku dapat dari instagram pengumuman SNMPTN diundur yang sebelumnya tanggal 4 April 2020 jadi tanggal 8 April 2020 dikarenakan pandemi covid-19. Sementara pengumuman SNMPN tidak mengalami kemunduran jadwal masih dengan tanggal yang sama yakni 28 maret 2020.
Aku baca sebuah postingan instagram. Di akun tersebut tertulis Nadiem Makarim selaku Menteri pendidikan dan kebudayaan sedang membahas perihal pelaksaan ujian nasional dikala pandemi bersama tiga orang lainnya di aplikasi zoom. Aku baca komentar para netizen di bawah postingan tersebut. Sebagian dari komentar mereka menginginkan ujian nasional dilaksanakan tapi sebagian juga ada yang berkomentar tahun ini tidak perlu ada ujian nasional.
"Kalo gaada ujian nasional lulusnya gimana?" Tanyaku pada diri sendiri. Aku tunggu kabar keputusan final dari rapat Pak Nadiem bersama tiga orang tersebut. Apapun keputusannya itu pasti yang terbaik untuk semua pihak. Sebagai warga negara terutama pelajar harus mematuhi aturan yang sudah ditetapkan.
Setelah baca postingan tersebut, aku keluar dari aplikasi instagram langsung pindah ke whatsapp. Di grup kelas rame banget sampe ada sekitar ratusan pesan yang belum kubaca. Aku membuka grup tersebut yang berisi tentang keputusan sekolah untuk melakukan ujian sekolah berbasis online.
"Hmm sudah kuduga hal ini akan terjadi." Kataku sambil scroll baca beberapa pesan reaksi teman-teman di grup.
"Horee bisa nyontek pake dua hape."
"Alhamdulilah ujian online
"Ngapain pake dua hape mending dua tab di google wkwk
"Nyontek mulu anjir belajar makanya."
"Alah ngomong gitu ujung-ujungnya juga nyontek di hape haha."
"Yang ngakunya ga nyontek tapi pake dua tab di google buat nyari jawaban, masuk neraka jalur prestasi.
Aku tertawa membaca pesan teman-temanku mengenai ujian sekolah ini. Ada-ada aja kerecehan yang mereka lakukan entah di kelas maupun di grup whatsapp.
Ujian sekolah berbasis online akan diselenggarakan dari tanggal 24-28 Maret atau sekitar kurang lebih 4 hari. Berarti aku masih ada beberapa hari untuk mempersiapkan paket hadiah buat Riski sebelum ujian tiba.
"Ini adalah kesempatan. Aku tidak boleh menyia-nyiakannya." Aku bangkit dari kasur mulai kembali berjuang dengan rencana yang berbeda.
***
Aku mencari barang-barang yang biasa dipake buat ngepacking barang. Kata beberapa artikel bersumber dari mbah google bahan yang diperlukan adalah kardus, solasi, bubble wrap, koran dan masih banyak lagi. Namun tidak semua barang tersedia dirumah salah satunya bubble wrap. Nyari di sekitar gang rumah juga gaada. Tadi mau nyari di ruko luar perumahan tapi hampir semua toko tutup. Sekalinya ada toko yang buka stoknya sudah habis.

KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Mencintaimu Sejauh 84, 1 KM (Cikampek - Jakarta)
RomancePERINGATAN! SIAPKAN TISUE UNTUK MEMBACA INI. SAYA TIDAK BERTANGGUNG JAWAB KALO KAMU BAPER. Ini yang dialami oleh Umi, cewek berkacamaya kelas 3 SMA yang mencintai mantan pacarnya Riski. Mereka hanya menjalin hubungan dari dunia maya selama 6 bulan...