"Bisa diterima itu memang keren, tapi lebih keren lagi jadi orang yang menerima."
-Alvi Syahrin~~~~
Semuanya sudah kupersiapkan tinggal dikirim aja. Kapan aku akan mengirimnya juga tidak tau. Melihat kondisi juga katanya di Jakarta mulai diperlakukan PSBB sekitar akhir maret atau awal april. Tanggalnya sih belum pasti kapan aku juga gatau di berita juga belum disiarkan tanggal pasti PSBB pertama di jakarta.
USBN juga sudah selesai dilaksanakan dengan lancar jaya tanpa hambatan. Baru pertama kali ujian sekolah berbasis online dirumah aja. Tinggal menunggu kepastian aja apa ujian nasional tetap dilaksanakan atau malah diluluskan begitu aja.
Aku membuka whatsapp liat storywhatsapp. Selama 1 bulan, aku membisukan status whatsapp Riski. Jadi aku tidak tau dan aku tidak boleh tau story-nya meski dalam hati aku ingin tau.
Aku membuka salah satu storywhatsapp temanku. Dia mengupload sebuah potongan judul artikel bertuliskan 'ujian nasional resmi ditiadakan karena virus corona.'
Hah? Masa sih?" Tanyaku yang masih terus ngescroll storywhatsapp sebagian kontakku yang berisi berita itu. Tadinya aku mau ss terus masukin ke storywhatsapp tapi aku gamau mengshare informasi yang kebenarannya masih dipertanyakan.
Sekitar jam 11 siang aku keluar dari kamar. Dari sejak pagi aku belum makan apa-apa. Perutku sudah berbunyi menahan lapar tak tertahankan. Aku mengambil nasi dan sayur tumis jamur lalu aku duduk di lantai ruang televisi bersama Ayah dan Ibu nonton berita.
"Ujian nasional resmi ditiadakan tahun ini. Menteri pendidikan dan kebudayaan Nadiem Makarim bersama beberapa anggota DPR melalukan rapat virtual zoom beberapa hari lalu. Memutuskan mentiadakan ujian nasional dikarenakan pandemi covid-19. Standar kelulusan tahun ini dilihat dari rapor siswa. Diharap dengan keputusan ini bisa menekan penyebaran covid-19." Suara presenter yang tengah membacakan berita.
"Wahh,mi kamu tahun ini gaada ujian nasional." Ucap Ibu.
"Yahh elah dah capek-capek belajar kagak ada un." Aku beranjak menuju dapur menaruh piring kotor. Minum air sejenak lalu pergi ke kamar.
Ku kira artikel yang tersebar di whatsapp hoax ternyata beneran. Yah sudah kuduga karena situasi kondisi sekarang parah banget ditambah angka positif covid-19 makin parah. Yasudahlah aku mau tidur.
***
28 Maret 2020 tepat jam 12 malam adalah hari paling mendebarkan. Hari ini adalah pengumuman SNMPN. Aku tidak bisa tidur karena aku tidak sabar menunggu sebuah jawaban. Jawaban dari semua usaha dan doaku selama ini.
""Ya allah semoga aku keterima. Semoga penantian ini tidak sia-sia. Apapun jawabannya aku terima." Doaku sebelum membuka web SNMPN.
Setelah berdoa memohon pada Allah, jariku mengetik nomor pendaftaran. Jantungku berdebar-debar, keringat dingin, panas dingin semua tubuhku. Tanganku gemetar ketika ingin mengklik hasil seleksi di layar hape. Aku takut gagal tapi aku berharap semoga lolos. Saking takutnya aku menutup mata ketika klik hasil seleksi. Aku buka mata melihat hasil yang terpampang jelas membuatku terkejut.
MOHON MAAF. ANDA TIDAK LOLOS SNMPN TAHUN 2020. SILAHKAN IKUT JALUR SBMPN.
Deep..
Jlebb..
Nyess..
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Mencintaimu Sejauh 84, 1 KM (Cikampek - Jakarta)
Roman d'amourPERINGATAN! SIAPKAN TISUE UNTUK MEMBACA INI. SAYA TIDAK BERTANGGUNG JAWAB KALO KAMU BAPER. Ini yang dialami oleh Umi, cewek berkacamaya kelas 3 SMA yang mencintai mantan pacarnya Riski. Mereka hanya menjalin hubungan dari dunia maya selama 6 bulan...