Kalimat yang tersusun sesuai abjad di setiap tanggal dicatatan kalender tersapu angin,hilang jadi kenangan tanpa realisasi. Setiap pertanyaan seperti "apa mimpimu?" atau "kedepannya mau seperti apa?" atau "rencanya nanti mau bagaimana?" menjadi momok yang menakutkan. Jangankan sebuah jawaban, mendengar pertanyaannya saja kepala rasanya langsung mendidih. Bingung,tak ada ide sama sekali untuk memberi jawaban.
Si "Perencana masa depan" kadang sekonyol dan sebercanda itu menjalani hidup yang keras ini. Hanya namanya saja "Perencana masa depan",kenyataanya dia hanya insan yang kebingungan menentukan arah hidupnya mau dibawa kemana. Jangankan arah hidup,ditanya apa yang dia inginkan saja dia tidak tahu.
"ada yang bisa membantu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Tentang Hari ini
Ngẫu nhiênMari ceritakan tentang hari ini.Mari tersenyum hari ini,hari esok dan seterusnya.Sampai suatu saat waktu mengusaikan.
