Resolusi

3 1 0
                                    

Seketika satu tahun terlewati begitu saja. Semua tawa,tangis,kegelisahan,kekecewaan,ketakutan dan semua rasa turunannya terlupa begitu saja,seolah tak pernah terjadi. Bumi terus berotasi,terus berganti siang dan malam. Sampai pada titik semua kembali ke angka awal. Semua orang bersorak-sorai seiring kembang api yang disulut api ditengah malam sebelum pergantian tahun. Aroma-aroma daging yang dibakar, sanak saudara yang pulang dari rantau,teman dan kolega yang saling membuat janji temu, menjadi euforia di ujung tahun untuk menyambut tahun yang baru. Obrolan panjang tentang keseharian,hubungan jarak jauh,berujung pada sebuah doa khidmat dan resolusi untuk tahun depan. Tangan-tangan itu bersatu di depan dada,setiap pasang bola mata mulai menutup serempak,semua mereset hati dan pikiran untuk fokus pada sebuah rencana. Dan aku,hanya kebingungan. Pikiranku kosong bahkan sebelum di reset. Aku tak tahu apa yang ingin aku lakukan,aku tak bisa menyusun banyak rencana. Sejujurnya ,aku putuskan untuk tak membuat hal-hal semacam itu. Aku rupanya tak mau kecewa ketika rencanaku tak sesuai realita. Aku putuskan untuk menjalani saja sambil memperbaiki apa yang kurang pantas. Resolusiku adalah menaklukan tahun ini sesuai yang Tuhan tuliskan bukan yang aku rencanakan.

Cerita Tentang Hari iniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang