Tak tampak

6 2 0
                                    

Aku tak pernah menutup diri dan menutup hati. Entah apa yang mereka lihat ketika mereka melayangkan kalimat "kamu itu terlalu tertutup" atau "jangan terlalu pilih-pilih". Kadang risih dan ingin bilang "apa sih,sok tahu banget!" tapi yang keluar selalu senyum bodoh atau pertanyaan balik seperti "apa iya sih ?" dengan basa-basi. Sebenarnya kadang muak tapi bingung juga. Karena pada kenyataannya aku menutup diri dan hati kepada siapa ? Toh tak ada yang datang dalam jangka waktu yang tak umum. Hitungan bulan yang terus terkumpul menjadi beberapa tahun. Sampai aku terbiasa dengan status sendiri bahkan tanpa dekat dengan seseorang dalam kurun waktu yang lama. Kalaupun ada yang datang dan dia akhirnya cepat menghilang,apakah sepenuhnya salahku ? Bukankah untuk menjalin hubungan butuh dua orang ? Dari fakta awal itu,seharusnya semua orang tahu bahwa itu tentang kesepakatan yang dibuat bersama pada akhirnya. Meskipun diberita yang tersebar tertulis si laki-laki atau si perempuan yang salah. Terus berujung ghibah tentag keburukan keduanya. Ujungnya,mereka sama sekali tak peduli,tak simpati,tak empati. Mereka hanya ingin kepuasan untuk bersuara,mencari bahan obrolan pas nongkrong bersama yang lain.

Selalu ada yang tak tampak,ada yang sengaja tidak ditampakkan. Bukan keinginanku untuk menyedihkan seperti yang kamu lihat. Bukan maksudku untuk terlalu santai sepeti yang kamu pikirkan. Aku bahkan ingin keluar dari zona ini dan dapat dengan mudah menggenap seperti yang lain. Tapi bahkan aku tak tahu harus memulai rencana dari mana,keluar melewati pintu yang mana. Atau kamu mau memberikan bantuan ? Atau bahkan kamu yang akan datang?

Cerita Tentang Hari iniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang