19

264 44 1
                                    

Yeji POV

"Silahkan masuk, noona.", kata Jihoon mempersilahkan eonni tadi untuk masuk ke rumahnya.

"Seharusnya kau dahulukan aku daripada orang lain.", kesalku pada Jihoon.

"Aigoo, mianhae Yeji-ya.", sesal Jihoon.

"Ayo, kalau begitu silahkan masuk ratuku.", lanjutnya.

"Cih.", decihku sambil melangkah masuk ke rumah Jihoon.

"Yak! Kalian ini sangat menggemaskan.", kata eonni tadi.

"Yah begitulah, Jihoon terlalu mencintaiku.", jawabku.

Aku tidak peduli apa tanggapan mereka, yang pasti aku yakin dengan ucapanku.

"Eoh, aku sangat mencintaimu. Jadi aku akan melakukan apapun yang kau inginkan.", kata Jihoon.

"Apapun?", tanyaku.

"Hem, tentu saja.", kata Jihoon.

"Ok, kalau begitu aku tidak ingin eonni tinggal disini. Walau itu hanya untuk sementara, aku tetap tidak mengizinkan.", kataku.

"Yak! Tapi dimana lagi dia akan tinggal? Di rumahmu? Apa eomma dan oppamu mengizinkannya?", tanya Jihoon.

"Yang sudah jelas, biarkan dia tinggal disini untuk sementara. Karena disini aku sendirian, jadi tidak akan ada yang melarangnya untuk tinggal disini. Setidaknya sampai keadaannya membaik.", lanjutnya.

"Eoh, karena kau sendirian maka aku melarangnya. Yak! Kau itu kekasihku, Park Jihoon. Jadi bagaimana bisa kau akan tinggal bersamanya walau hanya untuk sementara? Bahkan kau pernah melarangku agar aku tidak datang sesering mungkin ke rumahmu. Kau bilang tidak baik perempuan dan laki - laki hanya berdua di satu atap yang sama.", kataku.

"Lalu, sekarang apa? Kau malah lebih senang dia ada disini? Agar kau tidak kesepian?", tanyaku kesal.

"Bukan begitu, Yeji-ya.", kata Jihoon.

"Mian, sepertinya kehadiranku malah membuat kalian menjadi bertengkar. Jadi, lebih baik aku pergi saja dari sini.", kata eonni itu.

"Aniyo, noona. Tetaplah disini. Aku takut terjadi hal buruk padamu diluar sana.", kataku.

"Yak! Park Jihoon!", kesalku.

Ais, sabarlah Yeji-ya. Jangan sampai kau gegabah dan mengakhiri hubunganmu dengan Jihoon.

"Mwo? Kau ingin marah? Terserah. Kali ini aku akan membuat keputusanku sendiri. Selama ini aku selalu berusaha mengikuti apa yang kau mau. Bahkan aku selalu sabar menghadapi oppamu yang tidak menyukaiku. Aku selalu berusaha menjadi yang terbaik agar oppamu bangga padaku, lalu merestui hubungan kita. Tapi kali ini aku lelah. Aku lelah denganmu. Aku juga lelah dengan oppamu.", kata Jihoon.

"Noona, siapa namamu? Kita bahkan belum berkenalan.", lanjutnya pada eonni itu.

"Ah, aku Jennie. Kim Jennie.", kata eonni itu memperkenalkan dirinya.

"Ok, Jennie noona. Aku hanya tidak tega membiarkanmu berada diluar dengan keadaan seperti ini. Aku sebagai pemilik rumah ini sangat mengizinkanmu untuk tinggal di rumahku. Untuk istirahat, kau tidak perlu khawatir. Aku memiliki 3 kamar. 1 kamarku dan 2 kamar tamu.", kata Jihoon.

"Ah, tapi aku tidak enak dengan kekasihmu. Lebih baik aku pergi dari sini.", kata Jennie eonni.

"Biarkan saja, jika dia kekasih yang perngertian maka dia seharusnya mendukung kebaikan kekasihnya ini. Tapi karena dia mungkin bukan tipe kekasih yang pengertian maka dia akan terus menentang keputusanku untuk menolongmu.", kata Jihoon.

Because of My DaughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang