02

723 73 0
                                    

Author POV

"Oppa, aku mendengar semuanya.", kata Seulgi.

"Eoh, chagiya. Kau sudah bangun?", tanya appa Jennie basa - basi.

"Em. Dan aku mendengar percakapanmu dengan anakmu itu.", kata Seulgi.

"Ingat ucapanku semalam. Jika oppa tak bisa membelikanku rumah mewah, maka kita tak akan pernah menikah.", lanjut Seulgi.

"Yak! Aku begitu mencintaimu. Jadi, aku pasti akan membelikan apapun yang kau inginkan. Kau ingin rumah? Aku akan membelikannya untukmu.", kata appa Jennie mantap.

"Sungguh?", tanya Seulgi.

"Hem, tentu saja.", jawab appa Jennie.

"Kau harus janji padaku.", kata Seulgi.

"Aku janji padamu. Kau hanya perlu percaya padaku.", kata appa Jennie.

"Hem, aku akan percaya.", kata Seulgi sambil tersenyum manis.

|°•○●○•°□■□°•○●○•°|

"Sial! Apa gunanya aku memiliki anak yang sudah bekerja jika dia tak bisa memberikanku uang?", tanya appa Jennie saat sudah berada dirumah atasannya.

"Memberikan? Yak! Bahkan untuk meminjamiku saja dia tak mau. Dasar anak kurang ajar. Apa dia tidak berpikir berapa banyak uang yang sudah kukeluarkan untuk menghidupinya selama ini?", kata appa Jennie kesal.

"Yak! Tuan Kim mencarimu.", kata salah satu bodyguard atasannya.

"Ah, ne.", jawab appa Jennie singkat.

Lalu, appa Jennie pun langsung pergi menghadap atasannya.

"Tuan, anda mencariku?", tanya appa Jennie pada atasannya.

"Eoh, aku mencarimu.", kata Kim Jong In selaku atasan dari appa Jennie.

"Ada apa, tuan?", tanya appa Jennie dengan perasaan yang tiba - tiba tidak enak.

"Cih, dasar orang tua.", kata Jong In dengan berdecih.

"Ini adalah harimu mendapatkan bayaran. Apa otakmu sudah tidak bisa bekerja dengan baik untuk mengingat?", tanya Jong In.

"Ne, joesonghaeyo tuan.", sesal appa Jennie.

"Lupakan! Lebih baik kau ambil uang ini sekarang. Lalu, antarkan aku kekantor. Setelah itu, kau kembali kesini dan berikan kunci mobil itu pada Shin ahjumma.", perintah Jong In.

"Ne? Apa maksud anda tuan?", tanya appa Jennie.

"Kau tidak mengerti?", tanya Jong In malas.

"Kau kuberhentikan dari pekerjaanmu saat ini!", kata Jong In.

"Tapi, apa salahku tuan?", tanya appa Jennie.

"Tak ada. Hanya saja, aku sudah tak ingin mempekerjakan orang tua sepertimu.", jawab Jong In.

"Tapi, tuan. Aku butuh pekerjaan ini. Aku butuh uang untuk menghidupi keluargaku. Aku butuh uang setidaknya sampai anakku menikah, tuan.", kata appa Jennie sambil bersujud pada atasannya.

"Aku mohon, tuan.", mohonnya.

"Ani, keputusanku sudah bulat.", kata Jong In mantap.

Author POV End

Jong In POV

"Yak!", teriakku.

Aku sangat marah sekarang.
Bagaimana tidak? Uangku yang berada dibrangkas telah hilang. Sebenarnya itu tidak terlalu banyak untukku. Tapi, itu tidaklah sedikit untuk orang - orang miskin.

"Ada apa, tuan?", tanya salah satu bodyguardku.

"Uangku hilang.", jawabku.

"Ne?", kejutnya.

"Kalian semua bodoh! Aku membayar kalian untuk menjaga rumah ini agar tetap aman. Tapi apa? Uangku hilang.", kataku.

Hari ini aku lelah dengan urusan kantor. Tapi saat aku pulang, kenapa ada saja masalah dirunah?
Ais, kepalaku terasa akan meledak.

"Jika boleh tau, berapa uang anda yang hilang tuan?", tanya bodyguard lain.

"5 milyar," jawabku.

"Tapi itu tidak penting. Yang penting adalah pelakunya. Siapa pelakunya? Siapa orang yang sudah mencuri uangku?", tanyaku emosi.

Tapi apa? Tak ada yang mengaku.

"Tuan, sebenarnya aku curiga dengan seseorang.", kata salah satu bodyguardku.

"Nugu?", tanyaku penasaran.

Jika benar orang yang dicurigai bodyguardku adalah pelakunya, maka aku akan memenjarakannya.

Jong In POV End
.
.
.
TBC.

Gimana part 02nya all? 😁
Jangan rame diawal aja ya, di part - part selanjutnya tolong ramein juga. 🙏
Ah iya, jangan lupa vote ya sebagai tanda kalian dukung aku. 🙏🏻
Bagi yang belom follow aku, tolong follow ya. 🙏🏻
Gomawo, all.

Because of My DaughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang