46

649 51 9
                                    

1 Tahun Kemudian

Author POV

"Hanbin-a, ayo kita pulang.", ajak Jennie.

"Aku masih ingin disini.", jawab Hanbin.

"Arraseo, 10 menit lagi. Setelah itu kita pulang, eoh?", kata Jennie.

Dan Hanbin hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

Yah, sekarang mereka sedang berada di makam Young Goo. Hampir setiap seminggu sekali mereka berkunjung. Itu karena Hanbin yang masih belum bisa membiasakan diri hidup tanpa Young Goo.

"Jen, tidakkah kau merindukannya?", tanya Hanbin.

"Tentu saja aku merindukannya. Memangnya ada eomma yang tidak merindukan anaknya? Bahkan jika Young Goo masih bersama kita, tidak melihatnya sebentar saja aku pasti akan merindukannya.", jawab Jennie.

"Mianhae, Jen. Jika saja saat itu aku bisa menyelamatkannya ....", kata Hanbin gantung.

Dia tidak mampu menyelesaikan kalimatnya.

"Hanbin-a, ini bukan salahmu. Ini semua salah Jong In. Jadi berhentilah menyalahkan dirimu sendiri.", kata Jennie.

Eoh, setelah hari itu ... Jong In dan para bodyguardnya dipenjara. Bahkan Jennie meminta hukuman yang seberat - beratnya untuk Jong In. Jadi kini hidupnya pun tenang.

"Ayo, lebih baik kita pulang sekarang. Kita bisa mengunjunginya lain waktu.", lanjut Jennie.

"Tapi aku masih merindukannya. Aku rindu senyumnya, Jen.", kata Hanbin.

"Di surga, Young Goo pasti sedang tersenyum sekarang. Karena dia tau, kita mengunjunginya hari ini.", kata Jennie mencoba menghibur Hanbin.

Lalu, Hanbin pun tersenyum sekilas.

"Geurae, kalau begitu ayo kita pulang sekarang.", kata Hanbin.

"Young Goo-ya, appa dan eomma pulang dulu eoh? Kami akan menginjungimu lagi lain waktu.", pamit Hanbin.

Setelah itu, mereka pun pergi meninggalkan pemakaman.

Author POV

Jennie POV

Saat aku baru selesai mandi, tak sengaja aku mendengar Hanbin seperti sedang berbicara dengan seseorang di luar kamar.

Lalu, aku pun memilih untuk menghampirinya karena penasaran.

Tapi saat aku ingin membuka pintu kamar, tiba - tiba aku terhenti karena ucapannya.

"Eomma, mianhae. Tapi itu tidak mungkin terjadi.", kata Hanbin.

Dan mendengar dia memanggil eomma, mungkin memang orang itu adalah eommonim. Tapi aku tidak mendengar suara eommonim, mungkinkah mereka sedang berbicara melalui telepon?

"....",

"Karena dia memiliki trauma. Dan aku tidak ingin melukai perasaannya dengan memaksanya melakukan itu.", katanya.

"....",

"Ne, mianhae.", sesalnya.

"....",

"Ne, aku tau eomma. Sedari dulu eomma sangat menginginkan cucu dariku. Tapi dengan berat hati aku harus mengatakan ini pada eomma, bahwa aku tidak bisa memberikannya untuk eomma.", katanya.

Mwo? Jadi, mereka sedang membahas cucu untuk eommonim?

"Dan mungkin untuk menghilangkan rasa kesepian kami karena tidak memiliki anak, maka kami akan mengangkat seorang anak dari panti asuhan.", lanjutnya.

Because of My DaughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang